Tawakal, Pasti Allah Mencukupi untuknya – Para Penbaca yang kami banggakan rahimakumullah. Pada Materi Kultum Sebelumnya kami sudah sampaikan Tentang; Pahala Orang yang Sabar. Dan pada kesempatan kali ini Duta Dakwah akan menyampaikan Materi Kultum Tentang: Tawakkal, Pasti Allah Mencukupi untuknya. Materi ini In Syaa Allah akan kami sampaikan secara ringkas.
Tawakal, Pasti Allah Mencukupi untuknya
Tawakkal itu artinya berpasrah diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akan tetapi tawakkal itu tentunya hari dengan usah, bukan tampa usaha. Adapun tawakkal tanpa usa itu tidak benar. Untuk lebih jelasnya mari kita baca uaraian materinya dibawah ini dengan Seksama.
Khutbatul-Kalam
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ
الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ احْتَسَبَ لِمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَيْهِ، كَمَا قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْعَزِيْزِ، أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، وَ مَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَ عَلَى اَلِهِ أَزْوَاجِهِ أَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan ke hadhirat Allah Subhanahu wa ta’ala, sholawat dan salam semoga tetap tercurah ke haribaan Nabi agung Muhammad shollallahu ‘alaihi wa sallam, Bapak-bapak dan Ibu-ibu serta saudara-saudariku, Kaum Muslimin wal-Muslimat yang berbahagia rahimakumullah, pada kesempat kali ini kami akan sampaikan Materi Kultum tentang: Barang siapa yang berTawakkal Pasti Allah Mencukupinya
Seruan Bertawakal
Orang-orang yang beriman kepada Allah Subhanhu wa ta’ala itu diseru oleh Allah agar bertwakal, sebagaimana Allah berfirman dalam al-quran surat ibrahim ayat: 11
أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ: وَ علَى اللّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ (إبراهيم: ١١)﯁
Artinya: Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang mukmin bertawakkal.
Diterangkan dalam Tafsir Ibnu katsir:
Yaitu dalam semua urusan mereka. Kemudian para rasul berkata:
وَ مَا لَنَا أَلا نَتَوَكَّلَ عَلَى اللَّهِ
Mengapa kami tidak akan berTawakkal kepada Allah. (Ibrahim: 12)
Maksudnya, apakah yang mencegah kami untuk berTawakkal kepada Allah, padahal Dia telah menunjuki kami jalan yang paling lurus, paling jelas, dan paling gamblang.
(وَ لَنَصْبِرَنَّ عَلَى مَا آذَيْتُمُونَا)
dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kalian lakukan kepada kami. (Ibrahim: 12)
separti perkataan yang buruk dan perbuatan-perbuatan yang rendah.
(وَ عَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُونَ)
Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang berTawakkal itu berserah diri. (Ibrahim: 12)
Orang Yang BerTawakkal Kepada Allah
Orang Yang BerTawakkal Kepada Allah itu Pasti oleh Allah Subhanahu wa ta’ala akan dicukupinya, sebagaimana Allah berfirman dalam surat AthThalaq ayat 3:
أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، وَ مَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْراً
Artinya: Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS. At-Thalaq : 3)
Tawakkal bukan tanpa Ikhtiar
Tawakkal tanpa Ikhtiar itu tidak sesuai dengan maksud Tawakkal yang sesungguhnya.Banyak sekali orang yang salah mengarti dalam melaksanakan ketawakkalan kepada Allah Ta’ala itu.
Ada yang berpendapat, tawakkal ialah menyerahkan diri bulat-bulat kepada Tuhan tanpa berbuat daya-upaya dan usaha untuk mencari mana-mana yang baik dan menyebabkan kebahagiaan.
Ringkasnya enggan berikhtiar atau menyingsingkan lengan baju. Anehnya ia meminta yang enak-enak belaka. Orang semacam ini rupanya berpendapat, bahawa tidak perlu ia belajar, jika Tuhan menghendaki iaakan menjadi orang paintar, tentu pintar juga nantinya. Juga tidak perlu bekerja, jika Tuhan menghendaki ia menjadi kaya, tentu akan menjadi kaya juga nantinya. Atau ketika sakit, tidak perlu ia berubat, jika Tuhan menghendaki sembuh tentu sihat kembali pula. Semuanya itu samalah halnya dengan orang yang sedang lapar, sekalipun macam-macam makanan di hadapannya, tetapi ia berpendapat, jika Tuhan menghendaki kenyang, tanpa makan pun akan menjadi kenyang juga.
Cara berfikir semacam ini, apabila diterus-teruskan, pasti akan membuat kesengsaraan diri sendiri, bahkan akan merusak akalnya sendiri.
Maksud Tawakal
Adapun maksud tawakkal yang diperintahkan oleh agama itu ialah menyerahkan diri kepada Allah sesudah berdaya-upaya dan berusaha serta bekerja sebagaimana mestinya. Misalnya meletakkan motor di halaman rumah, setelah dikunci baik-baik, lalu ditutup gerbangnya, kemudian bertawakkal. Artinya apabila setelah pintu gerbang ditutup dan motor sudah dikunci dikunci itu masih juga hilang misalnya dicuri orang, maka dalam pandangan agama orang itu sudah tidak bersalah, sebab telah melakukan ikhtiar supaya jangan sampai hilang. Hal yang semacam itu pernah terjadi di zaman Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam, iaitu ada seorang sahabatnya yang meninggalkan untanya tanpa diikatkan pada sesuatu, separti pohon, tonggak dan lain-lain, lalu ditinggalkan.
Beliau shollallahu ‘alaihi wa sallam, bertanya: “Mengapa tidak kamu ikatkan?” Ia menjawab: “Saya sudah bertawakkal kepada Allah.” Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam, tidak dapat menyetujui cara berfikir orang itu, lalu bersabda:
اِغْقِلهَا وَ تَوَ كَّلْ
Artinya: “Ikatlah dulu lalu bertawakkallah.”
Ringkasnya tawakkal tanpa usaha lebih dulu adalah salah dan keliru menurut pandangan Islam.
Jikalau kita sudah dapat meletakkan arti tawakkal pada garis yang sebenarnya, maka sangat sekali dipuji dan pasti kita tidak akan kekurangan rezeki, sebab Allah Ta’ala akan menjamin bahawa kita akan diberi bahagian rezeki kita masing-masing sebagaimana halnya burung yang pergi pagi-pagi dalam keadaan kosong perut, sedang pada petang harinya telah menjadi kenyang.
Selain itu Allah berfirman bahawa sifat-sifat kaum mu’minin itu di antaranya ialah selalu bertawakkal kepada Allah Ta’ala dengan pengarti an tawakkal yang tidak disalah-mengarti kan.
Demikian Penyampaian singkat kami, ada kurang dan lebihnya kami mohon ma’af, dan hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala kami mohon maghfiroh.
Inilah ulasan materi Kultum tentang; Tawakal, Pasti Allah Mencukupi untuknya – Mudah mudahan materi ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua Hadaanallahu waiyyakum ajma’in.Terimakasih atas kunjungannya.
بِاللهِ التَّوْفِيْقُ وَ الْهِدَايَةُ و الرِّضَا وَ الْعِنَايَةُ ثُمَّ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهْ