Tashrif Tsulatsi Mujarrod Bab 1 (Lazim)– Pada kesempatan ini Dutadakwah akan membahas tentang Tashrif Tsulatsi Mujarrod Bab 1 Lazim. Yang mana dalam pembahasan kali ini adalah mengenai contoh-contoh Tashrif Tsulatsi Mujarrod Bab 1 yang lazim sesuai dengan Pelajaran Tasripan yang dipelajari di Pondok Pesantren Salafiyah secara singkat dan spesifik. Untuk lebih jelasnya silahkan simak ulasannya berikut ini dengan seksama.
Tashrif Tsulatsi Mujarrod Bab 1 (Lazim)
تصريف ثلاثي مجرد باب أول يڠ لازم
فَعَلَ يَفْعُلُ فُعُوْلًا مَوْزُنُهُ خَرَجَ يَخْرُجُ خُرُوْجًا مَخْرَجًا خَرْجَةً خِرْجَةً فَهُوَ خَارِجٌ وَذَاكَ مَخْرُوْجٌ اُخْرُجْ لَا تَخْرُجْ مَخْرَجٌ مَخْرَجٌ
Adapun perbedaan antara muta’ad dan lazim adalah tidak adanya isim alat pada tashrif yang lazim, sementara pada tasrif yang muta’ad itu ada isim alatnya contoh pada tasrif tsulatsi mujarrod bab awal ada kaliamat:
Ciri-ciri tsulatsi mujrrod bab awal
Harokat huruf ‘ain pada fi’il madi itu fathah (baris di atas) sedangkan harokat ‘ain pada fi’il mudhori’ adalah dhommah (baris di depan), selain itu juga ada perbedaan pada isim masdar tauqid sekarang kita timbang dengan mauzunnya seperti contoh di bawah ini:
Contoh Wazan dan Mauzun Bab Awal Tsulatsi Mujarod Muta’ad
Wazan dan Mauzun Tsulatsi mujarrod bab awal yang muta’ad :
Perhatikan lafadz :
Adapun ciri dari Tsulatsi Mujarrod bab satu adalah: difathahkan ‘ain fi’il pada fi’il madhi dan didhomahkan ‘ain fi’ilnya pada fi’il mudhori’.
Contoh Wazan dan Mauzun Bab Awal Tsulatsi Mujarod Lazim
Sekarang perhatikan lagi :
Kalimat di atas pada lafadz:
Sekarang antum sudah sedikit faham, jadi apabila antum ditanya: apa ciri dari Tsulatsi mujarrod bab awal?, antum pasti akan menjawab: ‘ain fi’l pada fi’il madhi difathahkan dan ‘ain fi’il pada fi’il mudhori’ dihomahkan
Adapun untuk membedakan muta’ad dengan lazim dalam tasrifan itu sangat sederhana yaitu:
- Muta’ad ada isim alat seperti lafadz: itulah yang dimaksud dengan isim alat yang mempunyai arti (Alat Penolong)
- Lazim tidak ada isim alatnya seperti lafadz: yang artinya “Alat keluar“
Sedangkan Definisi Mata’ad sebagaimana diterangkan dalam bait Alfiyah:
Tanda Kalimah Fi’il yang Muta’addi adalah dibenarkan kamu menyambungnya dengan “HA” dhamir selain yg merujuk pada Masdar. Demikian seperti contoh “AMILA = melakukan”
Maka nashobkanlah dengan Fi’il Muta’addin ini terhadap Maf’ulnya jika ia lagi tidak menggantikan Fa’il (tidak menjadi Naibul Fa’il) demikian seperti contoh: “TADABBARTU ALKUTUBA = aku menelaah banyak kitab”
Jadi Muata’ad itu kalimah Fi’il yang sampai kepada Maf’ul tanpa perantara Huruf Jar atau perantara Huruf ta’diyah lainnya, contoh :
Sementara Lazim adalah tidak sampai kepada Maf’ul kecuali perantara Hamzah contoh:
Fi’il Lazim yang disertai hamzah, yang dalam ilmu tasrif disebut dengan: Tsulatsi Mazid Bab Awal Contohnya:
Demikian ulasan tentang Tashrif Tsulatsi Mujarrod Bab 1 (Lazim). Untuk cara memperaktekkannya bisa melihat contoh pada tashrif bab satu tsulatsi mujarrod (muta’ad). Semoga dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan untuk para santri pemula. Terimakasih.
Lanjut ke Tasrif Tsulatsi Mujarrod bab 2 (Muta’ad dan Lazim)