Takdir Mubrom, Arti dan Perbedaannya dengan Mualaq – Perkenankan Dutadakwah pada kesempatan ini untuk menerang tentang Takdir. Dan dalam pada ini kami akan terang arti Takdir, Pengertian Takdir Mubrom, Arti takdir mualaq dan Perbedaannya.
Takdir Mubrom, Arti dan Perbedaannya dengan Mualaq
Mengenai penjelasan atau uraian tentang Takdir Mubrom. Pengertian dan arti dari Takdir Mubrom serta perbedaannya denga Takdir muallaq maka untuk lebh jelasnya baca saja yuk uraian Dutadakwah berikut ini.
Mukodimah
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ بِسْمِ اللهِ الـحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُولِ الله، لَا حَوْلَ وَ لَا قُوَّةَ اِلَّا بِالله وَ بَعْدُ
Segal Puji bagi Allah. Kita senantiasa bersyukur kepada-Nya atas segala ni’mat yang senantiasa Allah anugrahkan kepada kita. Sholawat salam semoga tetapa atsa Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wa salam.
Takdir
Takdir adalah ketentuan Allah yang diberikan kepada kita dan wajib kita imani sebagaiman kita telah fahami dalam rukun iman.
Pengertian Takdir
Takdir adala Qodaru llah. Jadi sesuatu yang terjadi pada hakikatnya adalah qodarullah yakni kehendak Allah. Karena sesuatu apa pun itu tidak akan terjadi jika tidak dikehendaki Allah baik pristiwa yang terjadi itu buruk atau sebaliknya.
Arti Qodho
Qodho menurut bahasa ia mempunyai beberapa pengertian, seperti; ketetapan, keputusan, hokum dan kehendak, qodho menurut istilah adalah ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap segala sesuatu mulai dari zaman azali, yakni zaman yang segala sesuatu itu belum tercipta.
Arti Qodar
Sedangkan qodar secara bahasa yang beraarti ukuran, kekuasaan, kepastian dan kehendak. Qodar adalah kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap semua makhluk-Nya dengan ukuran serta dalam bentuk tertentu sesuai dengan kehendak-Nya.
Qodho dan Qodar
Qodho dan qodar atau takdir itu terbagi dua, yaitu takdir mubram dan takdir muallaq.
Takdir Mubrom
Adapun Takdir mubram menurut bahasa itu artinya sesuatu yang tidak bisa diikhtarin lagi atau ketentuan yang sudah pasti. Maka Takdir mubram itu adalah ketentuan yang mutlak dari Allah Subhanahu wa Ta’ala yang sudah tidak bisa lagi dirubah, diikhtari dengan berbagai macam ikhtiar, yang jelas itu pasti berlaku, sedangkan bagi kita sebagai manusia sudah tidak diberi peran lagi untuk mewujudkannya.
Contoh takdir Mubrom
Suatu contoh takdir mubram, misalnya seperti terjadinya ajal, kelamin manusia, umur manusia, panasnya sifat api, gaya gravitasi, bulatnya bentuk bumi, terjadinya kiamat dan lain-lain.
Stiap kita mempunyai ajal, kapan ajal itu tiba dan di tempat atau lokasi mana kah dia akan menjemput? Kejadian semua itu sudah ditentukan oleh Allah Subhanuhu wa Ta’ala.
Apabila saanyat ajal datang maka setiap orang tidak ada yang bisa menolaknya, tidak bisa lari darinya dan tidak pula bisa menghidari dari padanya, tidak bisa dimajuka tidak bisa dimundurkan. Inilah salah satu contoh ketentuan Allah Swt. yang disebut takdir mubram.
Mengenai Ajal sebagaimana Firman Allah Subhanuhu wa Ta’ala dalam Al-Qur’an:
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
Artinya: “Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.” (QS. Al-A’raf :34)
Takdir Mualaq
Takdir muallaq menurut bahasa adalah sesuatu yang dihubungkan atau berkaitan.
Muallaq yaitu ketentuan Allah Allah Subhanuhu wa Ta’ala yang mengikut sertakan peran manusia melalui ikhtia atau usahanya.
Manusia diberi tugas agar berikhtiar atau berusaha,sedangkan keberhasilanya itu ditentukan oleh Allah Subhanuhu wa Ta’ala.
Sebagaimana Firman Allah Subhanuhu wa Ta’ala berikut ini:
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Artinya: “…Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri …” (QS. Ar-Ra’du:11)
Contoh Takdir Muallaq
Di antara contoh-conto Takdir Mu’alak adalah sebagai berikut:
- Kepintaran. Seseorang yang berkeinginan pintar maka tentunya harus berusaha meraihnya dengan cara banyak belajar.
- Kesuburan dan Kemakmuran. Kesuburan dan kemakmuran itu bisa diraih karena dengan gigihnya dan semangatnya bekerja dan berusaha, kreatif dan pantang menyerah untuk demi terwujudnya subur dan makmur pada suatu tempat.
- Sehat, Pandai dan hidu dalam kemakmuran. Seseorang suapaya menjadi pandai, sehat, dan hidup berada dalam kemakmuaran maka ia harus berusaha keras meraihnya, bukannya sebatas pasrah hanya sekedar menunggu nasib saja itu tidak bisa.
- Sehat. Jika Seseorang ingin sehat maka tentunya ia harus berusaha dengan cara berolah raga yang teratur, senantiasa menjaga kebersihan, pola makan yang halalan thoyiban. Apabial telah melakukan usaha-usaha tersebut maka in syaa Allah tubuh akan menjadi sehat.
- Pintar. Orang tidak akan mungkin menjadi pintar bila dia malas belajar, tidakakan mungkin seseorang menjadi sehat bila tidak ia tidak berusaha untuk menjaga kesehatannya, dan tidak mungkin seseorang menjadi kaya ia memang malas bekerja dan berusaha.
Jadi meskipun Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menentukan segalanya, akan tetapi manusia tetap harus selalu berusaha untuk merubah nasibnya.
Seseorang yang beriman kepada qodho dan qodar maka akan tercermin dalam kehidupan kesehariannya. Di antaranya ia sudah pasti tidak berpangku tangan justru malah ia sebaliknya akan giat bekerja dan berusaha untuk meraih cita-citanya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menganugerahkan bermacam potensi kepada manusia untuk digunakan sebagai bekal kehidupan. Setiap manusia diberika akal dan pikiran untuk difungsikan, dan anggota tubuh untuk bergerak. Allah Subhanahu wa Ta’ala juga menciptakan manusia sebagai makhluk paling mulia di antara makhluk-makhluk-Nya. Oleh karenanya, semua potensi ini mesti digunakan untuk berusaha dan ikhtiar agar tercapai apa yang menjadi cita-citanya.
Demikian ulasan kami tentang Takdir Mubrom, Arti dan Perbedaannya dengan Mualaq – Semoga bisa membantu bagi saudara-saudariku yang memang membutuhkan meski keterangan-keterangan ini masih belum sempurna, Terimakasih atas kunjungannya.
بِاللهِ التَّوْفِيْقُ وَالْهِدَايَةُ و الرِّضَا وَالْعِنَايَةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ