Ruang Lingkup Dan Sistematika Ibadah – Jika sebelumnya Dutadakwah telah membahas mengenai tujuan, hikmah, dan hakikat ibadah, kali ini akan membahas mengenai ruang lingku dan sistematika ibadah. Nah mungkin masih banyak diantara kita yang belum mengetahui apa saja sih ruang lingkup ibadah tersebut dan bagaimana sistematikanya.
Ruang Lingkup Dan Sistematika Ibadah
Barangkali masih banyak diantara kita yang belum seberapa memahami tentang ruang lingkup. Juga belum seberapa faham mengenai sistematiak ibadah. Maka untuk lebih jelasnya akan kami paparkan uraiannya di bawah ini. Silahkan dibaca sampai selesai.
Ruang Lingkup
Sebelum membicarakan mengenai ruang lingkup ibadah, tentu kita harus mengetahui terlebih dahulu apasih ruang lingkup itu? Menurut Ibnu Taimiyah (661-728 H/1262-1327 M) yang dikemukakan oleh Ritonga, ruang lingkup ibadah merupakan mencakup semua bentuk cinta dan kerelaan kepada Allah. Cinta tersebut baik itu dalam perkataan maupun dalam perbuatan, lahir maupun batin.
Yang termasuk dalam pengertian ini adalah shalat, zakat, haji, baik dan benar dalam pembicaraan, amanah, berlaku baik kepada kedua orang tua, menepati janji, menjalin silaturrahmi, jihad terhadap orang kafir, berbuat baik pada anak yatim, tetangga, fakir miskin dan ibnu sabil, amar ma’ruf nahi munkar, berdzikir, berdo’a, membaca Al-Qur’an menerima qada dan qadar Allah, dan lain sebagainya.
Menurut Ibnu Taimiyah, ruang lingkup ibadah cakupannya sangatlah luas. Bahkan menurut Ibnu Taimiyah, semua ajaran agama termasuk kedalam ibadah. Akan tetapi untuk mempermudah akan diklasifikasikan.
Klasifikasi Ruang lingkup
Para pembaca yang kami banggaka, untuk mempermudah maka klasifikasinya menjadi sebagai berikut:
- Kewajiban-kewajiban atau rukun-rukun syari’at, yakni shalat, zakat, puasa, dan haji.
- Tambahan dari kewajiban-kewajiban dalam bentuk ibadah sunnah, yakni berdzikir, membaca Al-Qur’an, berdo’a dan istighfar.
- Segala hal yang dalam bentuk hubungan sosial yang baik dan pemenuhan hak-hak manusia, seperti berbuat baik kepada kedua orang tua, menyantuni anak yatim, fakir miskin, ibnu sabil, menjalin silaturrahmi, dan lain sebagainya.
- Akhlak Insaniyah, yakni yang bersifat kemanusiaan. Contoh menjalankan amanah, menepati janji, benar dalam berbicara, dan lain sebagainya.
- Akhlak Rabbaniyah (bersifat ketuhanan) yakni mencintai Allah dan RasulNya, takut kepada Allah, ikhlas dan sabar terhadap hukum-Nya.
Dari kelima kelompok diatas, dapat diklasifikasikan lebih khusus, yakni ibadah umum dan ibadah khusus. Ibadah umu ini memiliki cakupan yang sangat luas, yakni segala bentuk amal kebajikan yang dilakukan dengan niat ikhlas dan sulit untuk mengemukakan sistematikanya. Sedangkan ibadah khusus ditentukan oleh syara’ (nas) tentang bentuk dan caranya.
Sistematika Ibadah
Adapun sistematika ibadah sebagaimana yang dikemukakan oleh Wahbah Zuhayli, adalah sebagai berikut:
- Thaharoh
- Shalat
- Penyelenggaraan jenazah
- Zakat
- Puasa
- Haji dan Umrah
- I’tikaf
- Sumpah dan Kaffarah
- Nadzar
- Qurban dan Aqiqah
Nah demikianlah penjelasan singkat mengenai; Ruang Lingkup Dan Sistematika Ibadah. Semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi kita semua. Abaikan saja uraian ini jika pembaca merasa tidak pas atau barangkali tidak sependapat. Terimakasih.