Pengertian Fi’il Madhi, Mudhori’, Amar dan Contohnya – Pada kesempatan ini Dutadakwah akan membahas tentang Fiil. Yang mana dalam pembahasan ini akan menerangkan tentang pengertian fi’il beserta contohnya. Untuk lebih jelasnya silahkan simak ulasan berikut ini
Pengertian Fi’il Madhi, Mudhori’, Amar dan Contohnya
Dalam pembahasan ini kita akan mengenal apa itu fiil. Fi’il adalah kata kerja, yang mana terdiri dari Fi’il Madhi, fi’il Mudhori’, Fi’il Amar. Adapun pengertiannya sebagai berikut :
1. Fi’il Madhi (Kata kerja Bentuk Lampau)
Yaitu kata kerja yang menunjukkan kejadian bentuk lampau, yang telah terjadi sebelum masa berbicara. Seperti :
قَرَأَ = “Telah membaca”.
Tanda-tandanya adalah dapat menerima Ta’ Fa’il dan Ta’ Ta’nits Sakinah. Seperti :
قَرَأْتُ = Qoro’tu = “Aku telah membaca” dan قَرَاَتْ = Qoro’at = “Dia (seorang perempuan) telah membaca”.
Contoh Tasrif Fi’il Madhinya
قَرَأَ، قَرَءَا، قَرَءُوْا، قَرَئَتْ، قَرَئَتَ، قَرَئْنَ، قَرَئْتَ، قَرَئْتُمَا ، قَرَئْتُمْ، قَرَئْتِ، قَرَئْتُمَا ، قَرَئْتُنَّ ، قَرَئْتُ، قَرَئْنَا
2. Fi’il Mudhori’ (Kata kerja bentuk sedang atau akan)
Adalah kata kerja menunjukkan kejadian sesuatu pada saat berbicara atau setelahnya, pantas digunakan untuk kejadian saat berlangsung atau akan berlangsung.
Dapat dipastikan kejadian itu terjadi saat berlangsung dengan dimasukkannya Lam Taukid dan Ma Nafi. Seperti:
قَالَ إِنِّيْ لَا يَحْزُنُنِيْ أَنْ تَذْهَبُوْا بِهِ
Berkata Ya’qub: “Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku…”
وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوْتُ
“…Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati…”
Dapat dipastikan kejadian itu terjadi akan berlangsung dengan dimasukkannya :
س, سوف, لن, أن, ان = SYIN, SAUFA, LAN, AN dan IN Seperti:
سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ
“Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.”
وَأَنْ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى
“dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).”
قَالَ رَبِّ أَرِنِيْ أَنْظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَنْ تَرَانِيْ
“berkatalah Musa: “Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau.” Tuhan berfirman: “Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku”
وَأَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
“Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
وَإِنْ يَتَفَرَّقَا يُغْنِيْ اللهُ كُلًّا مِنْ سَعَتِهِ
“Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masingnya dari limpahan karunia-Nya.”
Tanda-tanda Fi’il Mudhori’ adalah: bisa dimasuki لَمْ seperti contoh:
لَمْ يَقْرَأْ = artinya: tidak membaca.
Ciri-ciri Kalimah Fi’il Mudhari’
Yaitu dimulai dengan huruf Mudhoro’ah yang empat yaitu أ-ن-ي-ت disingkat menjadi أَنَيْتُ .
1. Huruf Mudhara’ah Hamzah
Dipakai untuk Mutakallim/pembicara/orang pertama tunggal /Aku. contoh
أَضْرِبُ = Adhribu “aku akan memukul”
2. Huruf Mudhara’ah Nun
Dipakai untuk Mutakallim Ma’al Ghair/pembicara/orang pertama jamak/Kami. contoh
نَــضْرِبُ = Nadhribu “kami akan memukul”
3. Huruf Mudhara’ah Ya’
Dipakai untuk Ghaib Mudzakkar/orang ketiga male, tunggal, dual atau jamak/dia atau mereka. contoh
يــَضْرِبُ = Yadhribu “dia (pr) akan memukul”
يــَضْرِبَانِ = Yadhribaani “dia berdua (lk-pr) akan memukul”
يــَضْرِبُوْنَ = Yadhribuuna “mereka (lk) akan memukul”
يــَضْرِبْنَ = Yadhribna “mereka (pr) akan memukul”
4. Huruf Mudhara’ah Ta’
Dipakai untuk Mukhatab secara Mutlaq/orang kedua male atau female, juga dipakai untuk orang ketiga female tunggal dan dual. contoh
تـَـضْرِبُ = Tadhribu “kamu (lk)/dia (pr) akan memukul”
تَضْرِبَانِ = Tadhribaani “kamu berdua (lk-pr)/dia berdua (pr) akan memukul”
تــَضْرِبُوْنَ = tadhribuuna “kamu sekalian (lk) akan memukul”
تَــضْرِبِيْنَ = Tadhribiina “kamu (pr) akan memukul”
تـَـضْرِبْنَ = Tadhribna “kamu sekalian (pr) akan memukul”
Contoh Fi’il Mudhori’ dari Kata (قَرَأَ)
يَقْرَءُ، يَقْرَءَانِ، يَقْرَءُوْنَ، تْقْرَءُ، تَقْرَءُ، يَقْرَئْنَ، تَقْرَءُ، تَقْرَءَانِ، تَقْرَءُوْنَ، تَقْرَئِيْنَ، تَقْرَءَانِ، تَقْرَئْنَ، أَقْرَءُ، نَقْرَءُ
3. Fi’il Amar (Kata kerja bentuk perintah)
Kata kerja untuk memerintah atau mengharap sesuatu yang dihasilkan setelah masa berbicara. contoh:
اقْرأْ = Iqro’ “bacalah”
Tanda-tandanya adalah dapat menerima Nun Taukid beserta menunjukkan perintah. contoh
اقْرَأَنَّ = Iqro’anna “sungguh bacalah”
Demikian ulasan tentang Pengertian Fiil Madhi, Mudhori, Amar dan Contohnya. Semoga dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan kita semua. Terimakasih.