Macam Najis, Mugholladzoh, Mutawasithah & Mukhaffafah – Baiklah Pembaca yang kami banggakan, kali ini Dutadakwah akan menerangkan macam macam najis. Jika kita sudah mengenal dengan benar macam macam najis, maka kita akan lebih hati-hati dalam menjaga kebersihan.
Macam Najis, Mugholladzoh, Mutawasithah & Mukhaffafah
Najis itu terbagi menjadi tiga macam najis. Yaitu Najis Berat, najis Pertengaha dan najis ringan. Dari tiga macam najis tersebut itu terbagi menjadi dua yaitu ‘Ainiyah dan Hukmiyah.
Mukadimah
السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، الحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، الصَّلَاةُ وَ السَّلامُ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ: أَمَّا بَعْدُ
Alhamdulillah Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Shalawat dan Salam Allah semoga tetap tercurah ke haribaan Nabi Agung Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa sallam. Pembaca yang kami banggakan, Hadana llahu wa iyyakum ajma’in Aamiin. Saudarku semua Berbicara masalah najis, maka sangat penting bagi kita untuk bisa mengatahui macam-macamnya. Adapaun Penjelasannya maka akan kami terangkan secara ringkas di bawah ini.
Najis Mugholladzoh
Macam macam najis itu yang pertama adalh najis Mugholladzoh. Najis Mugholladzoh itubartinya najis berat. Suatu bejana atau pakaian yang terkena najis mugholladzoh, menurut hokum dalam madzhab Syafi’i tidak bisa suci hanya sekedar dicuci dengan air dan diterjen. Lebih dari itu wajib hukumnya dalam mensucikan najis mugholladzoh salah satunya harus memakai tanah.
Sebagaimana yang diterangkan oleh Rasulullah shollallahu ‘alahi wa sallam;
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طُهُورُ إنَاءِ أَحَدِكُمْ إذَا وَلَغَ فِيهِ الْكَلْبُ أَنْ يَغْسِلَهُ سَبْعَ مَرَّاتٍ أُولَاهُنَّ بِالتُّرَابِ أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ
Artinya: Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Sucinya tempat air seseorang diantara kamu jika dijilat anjing ialah dengan dicuci tujuh kali, yang pertamanya dicampur dengan debu tanah”. HR Muslim.
Najis Mutawasithah
Macam macam najis yang kedua adalah Najis Mutawadithah. Arti dari Najis Mutawasithah itu ialah najis pertengahan. Untuk mensucikan najis mutawasithah ini cukup dicuci dengan air dan deterjen secukupnya sampai hilang noda dan aromanya. Namun apabila sulit hilangnya noda tersebut maka tidak mengapa, yang penting sudah berusaha. Najis Mutawasithah itu ialah semua jenis najis yang dilura najis anjing, babi dan iar kencing bayi laki-laki yang belum makan keculai ASI. Contoh Najis Mutawasithah ini misalanya darah. Untuk mensucikan darah cukup digosok dan dicuci dengan air sampai hilang noda dan aromnya.
Sebagaimana diterangkan dalam sabfa Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam;
وَعَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ – فِي دَمِ الْحَيْضِ يُصِيبُ الثَّوْبَ تَحُتُّهُ ثُمَّ تَقْرُصُهُ بِالْمَاءِ ثُمَّ تَنْضَحُهُ ثُمَّ تُصَلِّي فِيهِ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Artinya: Dari Asma binti Abu Bakar Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda tentang darah haid yang mengenai pakaian: “Engkau kikis, engkau gosok dengan air lalu siramlah, baru kemudian engkau boleh sholat dengan pakaian itu”. Muttafaq Alaihi.
Dalil Jika Sulit Menghilangkan Noda Najis Mutawasithah
Di atas tadi barusan kami sampaikan terkait noda najis mutawasithah yang sulit dihilangkan. Dalam pada ini diterangkan juga dalam sebuah hadits sebgai berikut:.
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَتْ خَوْلَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَإِنْ لَمْ يَذْهَبْ الدَّمُ ؟ قَالَ : يَكْفِيك الْمَاءُ وَلَا يَضُرُّك أَثَرُهُ أَخْرَجَهُ التِّرْمِذِيُّ وَسَنَدُهُ ضَعِيفٌ
Artinya: Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu berkata: Khaulah bertanya, wahai Rasulullah, meskipun darah itu tidak hilang? Beliau menjawab: “Engkau cukup membersihkannya dengan air dan bekasnya tidak mengapa bagimu”. Dikeluarkan oleh Tirmidzi dengan sanad yang lemah.
Najis Mikhaffafah
Macam macam najis yang ketiga adalah Najis Mukhaffafah. Arti dari Najis Mukhffafah ini adalah najis ringan. Untuk mensucikan najis ringan ini cukup dengan mempercikkan air pada najis tersebut. Seperti apa bentuk najis Mukhaffafah ini?. Najis Mukhaffafah ini adala air kencing bayi yang belum makan apa-apa kecuali ASI.
Cara Mensucikan Najis Mukhffafah ini sebagaimana dalam sabda Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam:.
عَنْ أَبِي السَّمْحِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُغْسَلُ مِنْ بَوْلِ الْجَارِيَةِ وَيُرَشُّ مِنْ بَوْلِ الْغُلَامِ أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُد وَالنَّسَائِيُّ وَصَحَّحَهُ الْحَاكِمُ
Artinya: Dari Abu Samah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Bekas air kencing bayi perempuan harus dicuci dan bekas air kencing bayi laki-laki cukup diperciki dengan air”. Dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Nasa’i. Oleh Hakim hadits ini dinilai shahih.
Tiga Macam Najis Terbagi Dua
Dari tiga macam najis tersebut di atas itu terbagi menjadi dua bagian.
- ‘Ainiyah.
- Hukmiyah.
Adapun yang dimaksud dengan ‘ainiyah itu adalah bentuk najisnya bisa dilihat mata. Oleh karena bentuknya najis tersebut terlihat oleh mata, maka cara mensucikannya wajib sampai tidak terlihat mata jika mampu.
Sedangkan Najis ‘Ainiyah adalah Najis atau bekas najis itu tidak kasat mata. Jadi apabila tidak dapat melihatnya maka cara mensucikannya cukup dengan mempercikan air ke tempat yang diduga ada najis kecuali Mugholladzoh. Khusus mengenai Najis Mugholladzoh meski itu adalah ‘ainiyah, maka tetap wajib salah satunya harus menggunakan debu tanah.
Demikian ulasan ringkas tentang Macam Najis, Mugholladzoh, Mutawasithah & Mukhaffafah – Semoga bermanfaat. Mohon utnuk diabaikan saja uraian kami ini, jika pembaca tidak sependapat.Terima kasih atas kunjungannya. Wallahu A’lamu bish-showab wa billahit-taufiq.