Kultum Ramadhan Tentang Kewajiban Puasa di bulan Ramadhan – P{ara pemvbaca yang kami banggakan, Sebelumnya kami sudah menerangkan materi kultum tentang; Mengerjakan taubat itu hukumnya wajib. Kemudian pada halaman ini kami Duta Dakwah akan menyampaikan materi bertemakan; Kultum Ramdhan Tentang Kewajiban Puasa di bulan Ramadhan sesuai dalilnya.
Kultum Ramdhan Tentang Kewajiban Puasa di bulan Ramadhan
Saudaraku semua yang semoga senantiasa dalam rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kita sebagai muslim yang beriman sudah pasti meyakini sepenuhnya bahawa puasa ramadhan adalah kewajiban yang telah Allah Ta’ala wajibkan kepada kita. Oleh karena itu sebiasa mungkin kita dapat melaksanakannya dengan penuh keimanan. Dan untuk lebih detailnya silahkan antum baca Materi Kultum Duta Dakwah dibawah ini dengan seksama.
Materi Kultum Wajibnya Puasa Ramadhan.
بسم الله الرّحمن الرّحيم السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ ﷺ وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ
Hadhirin wal-Hadhirat Rahimakumllah marilah kita senantiasa memanjatkan puji dan syukur ke hadhirat Allah SWT, dan mari kita senantiasa bershalawat dan bersalam atas nabi kita Nabi Aagung Muhammad s.a.w., dengan mebaca :
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ : صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Pada kesempatan ini kami akan menyampaikan tentang Wajibnya Puasa Ramadhan. Di bulan suci Ramadhan ini telah diwajibkan kepada kita agar menunaikan ibadah puasa. Perintah Puasa ini sangat istimewa. Karena puasa hanya diwajibkan kepada orang-orang yang beriman. Ini yang mengandung arti bahwa orang yang beriman itu mempunyai nelai yang istimewa dalam pandang allah SWT.
Hukum Wajib Puasa
Dalam hal wajibnya menunaikan ibadah puasa Ramadhan ini Allah SWT berfirman dalam Al-qur’an Surat al-Baqarah : 183 sebagai berikut;
QS. Al-baqarah : 183
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (QS. al-Baqarah: 183) sampai kepada firmanNya dalam Surat al-Baqarah: 185:
QS. Al-Baqarah : 185
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَن كَانَ مَرِيضاً أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُواْ الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ اللّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur”. (al-Baqarah: 185)
Jadi Dalam tiga ayat berturut-turut tersebut adalah menerangkan tentang wajibnya puasa dan segala hukum yang berhubungan dengan puasa termasuk juga Fadhilah Bulan Puasa sampai dengan Fadhilah Puasanya
Puasa itu untuk Allah maka Allah yang membalasnya
Sesungguhnya puasa itu untuk Allah maka Allah pasti mebalasnya dengan balasan yang sangat istimewa, dalam prihal tersebut Nabi s.a.w. bersabda dalam hadits qudsi:
Hadis Qudsi Tentang Puasa
وعن أبي هريرة رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ قال، قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم : قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : كُلُّ عَمَل ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ، وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ، فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ، فَإِنْ سَابَهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّيْ صَائِمٌ؛ وَالَّذِيْ نَفْسِ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ، لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرُحُهُمَا : إِذَا أَفْطَرَ فَرَحَ بِفِطْرِهِ، وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرَحَ بِصَوْمِهِ، مُتَّفّقٌ عَلَيهِ. وَهَذَا لَفْظٌ رِوَايَةُ الْبُخَارِي.
Arrtinya: Dari Abu Hurairah r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Allah ‘Azzawajalla berfirman – dalam Hadis qudsi: “Semua amal perbuatan anak Adam – yakni manusia – itu adalah untuknya, melainkan berpuasa, kerana sesungguhnya puasa itu adalah untukKu dan aku akan memberikan balasan dengannya. Puasa adalah sebagai perisai – dari kemaksiatan serta dari neraka. Maka dari itu, apabila pada hari seseorang di antara engkau semua itu berpuasa, janganlah ia bercakap-cakap yang kotor dan jangan pula bertengkar. Apabila ia dimaki-maki oleh seseorang atau dilawan bermusuhan, maka hendaklah ia berkata: “Sesungguhnya saya adalah berpuasa.” Demi Zat yang jiwa Muhammad ada di dalam genggaman kekuasaanNya, nescayalah bau busuk dari mulut seseorang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi. Seseorang yang berpuasa itu mempunyai dua kegembiraan dan ia dapat merasakan kesenangannya, iaitu apabila ia berbuka, ia pun bergembiralah dan apabila telah bertemu dengan Tuhannya, ia pun gembira dengan adanya amalan puasanya.” (Muttafaq ‘alaih) Dan ini adalah lafaz riwayat Imam Bukhari.
Pahala Kebaikan dilipat gandakan
Dalam riwayat Imam Bukhari yang lain disebutkan: Allah berfirman dalam Hadis qudsi:
يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِيْ، الصِّيَامُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا
Arrtinya: “Orang yang berpuasa itu meninggalkan makan, minum dan syahwatnya kerana taat pada perintahKu – Allah. Puasa adalah untukKu dan Aku akan memberikan balasannya, sedang sesuatu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipat gandanya.”
Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan:
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ، قَالَ اللَّه تَعَالَى : إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ، يَدُعُّ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِيْ، لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ : فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ؛ وَلَخُلُوْفُ فِيْهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِّيْحِ الْمِسْكِ.
Artinya: “Setiap amal perbuatan anak Adam – yakni manusia itu, yang berupa kebaikan akan dilipat gandakan pahalanya dengan sepuluh kalinya sehingga tujuh ratus kali lipatnya. “Allah Ta’ala berfirman: “Melainkan puasa, kerana sesungguhnya puasa itu adalah untukKu dan Aku akan memberikan balasannya. Orang yang berpuasa itu meninggalkan kesyahwatannya, juga makanannya semata-mata kerana ketaatannya pada perintahKu. Seseorang yang berpuasa itu mempunyai dua macam kegembiraan, sekali kegembiraan di waktu berbukanya dan sekali lagi kegembiraan di waktu menemui Tuhannya. Nescayalah bau busuk mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.”
Hadhirin kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah itulah yang diterangkan Rasulullah s.a.w. secara gamblang dalam hadits qudsi yang begitu luar biasa, oleh karenanya sangat merugilah orang-orang yang tidak beriman, tidak menunaikan puasa di bulan yang penuh ampunan dan berlipat gandanya pahala kebaikan.
Ma’asyirol Muslimin yang berbahagia rohimakumullah, mungkin hanya sampai di sini yang dapat kami sampiakan mudah-mudahan ada manfa’atnya serta mendapatkan ridha dan ma’unah Allah SWT. Terimaksih atas segala perhatian dan mohon ma’af atas segala kekurangan.
بِاللهِ التَّوْفِيْقُ وَالْهِدَايَةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ
Demikian ulasan materi; Kultum Ramadhan Tentang Kewajiban Puasa di bulan Ramadhan – Semoga materi ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Kultum ini masih bersambung juga ke Kultum berikutnnya masih tentang Keistimewaan Puasa.Terimakasih atas kunjungannya semoga berkah dan berkenan.