Kisah Nabi Shaleh As Saat Berdakwah Kepada Kaum Tsamud – Pada kesempatan kali ini Duta Dakwah akan menceritakan tentang Nabi Shaleh. Dalam pembahasan kali ini akan menjelaskan tentang pengingkaran kaum tsamud pada Allah dan rosulnya, Sehingga ia sadar atas mu’jizat yang Allah berikan kepada Nabi Shaleh. Untuk lebih jelasnya silahkan simak artikel di bawah ini.
Kisah Nabi Shaleh As Saat Berdakwah Kepada Kaum Tsamud
Nabi Shaleh AS, adalah putra dari ‘Ubaid bin Jabir bin Tsamud bin Amir bin Iram bin Sam bin Nuh. Jadi Nabi Shaleh As merupakan keturunan Nabi Nuh As yang keenam.
Nabi Shaleh diutus oleh Allah untuk mengajak kaum Tsamud ke jalan yang benar. Kaum tsamud adalah sebuah kaum yang mayoritas pekerjaannya sehari-hari sebagai petani, penggali sumur dan sebagai pengembala. Kaum tsamud juga Salah satu kaum yang tak tercatat dalam sejarah bangsa Arab, namun kaum tsamud termaktub dalam Al-Qur’an dan Hadits. Mereka tinggal di sebuah lembah luas bernama Wadi Al-Qura.
Namun sangat di sayangkan bahwa Kaum Tsamud adalah salah satu kaum yang ingkar terhadap nikmat yang Allah berikan. Karena mereka tidak menyembah Allah, melainkan menyembah berhala. Bahkan siapapun yang menghalangi mereka untuk menyembah berhala maka dia akan menjadi musuh mereka dan menghukumnya.
Nabi Shaleh As pun merasa sedih melihat prilaku kaum Tsamud, yang setiap harinya pergi ke sebuah gunung hanya untuk menyembah sebuah batu yang sangat besar. Hal itu pun dilihat oleh anak cucu mereka dan pada akhirnya mereka semua melakukan hal yang di lakukan orang tuanya. Mereka semua mengelilingi batu tersebut dan kemudian menyembelih seekor domba, dengan harapan mendapat rahmat dari batu tersebut. Sehingga membuat keyakinan tersendiri untuk para anak cucunya.
Nabi Shaleh pun lama-lama sudah tak kuat melihat prilaku kaum tsamud tersebut dan pada akhirnya Nabi Shaleh pergi menuju ke tempat yang agungkan kaumnya. Setelah sampai di sana, Nabi Shaleh pun berkata, “Wahai kaumku, Sembahlah Allah, karena tak ada Tuhan selain Dia.” Namun perkataan Nabi Saleh As selalu ditentang oleh para tsamud. Bahkan mereka mengatakan bahwa Nabi Saleh As sudah tak mempunyai akal (gila). Namun Tak lama Kemudian, salah satu dari mereka berkata, “Jika kau adalah Rasul Allah, dapatkah kau mengelurakan seekor unta betina hamil dari batu ini.?”
Karena ingin menjatuhkan Nabi Shaleh di hadapan kaumnya, karena yang mereka pikirkan tidaklah mungkin Nabi Shaleh melakukan hal tersebut. Nabi Shaleh pun berkata, “Aku akan memohonkan kepada Allah. Jika Dia mengabulkannya, namun dengan syarat maukah kalian percaya bahwa hanya ada satu Tuhan di dunia ini, yakni Allah. Dan Maukah kalian pecaya bahwa aku adalah Rasul Allah yan diutus untuk kalian?” dan akhirnya Mereka pun menyetujui ketentuan Nabi Shaleh As. Setelah itu, pada esok harinya semua kaum tsamud berkumpul di tempat yang di sucikanya, guna menepati janji Nabi Shaleh As.
Mukjizat Nabi Saleh
Setelah Memberi kesepakatan pada kaum tsamud, esok harinya Nabi Shaleh pergi ke gunung tempat batu itu berada. Sedangkan para kaumnya sudah berkumpul menunggu kedatangan Nabi Shaleh. Setelah tiba, Nabi Shaleh pun langsung berdoa memohon kepada Allah agar permohonanya di kabulkan untuk kaumnya.
Setelah selesai berdoa, Nabi Shaleh pun bangkit dan menunjuk ke arah batu tersebut. KemudianTerdengarlah suara keras dari batu tersebut dan ahirnya batu itu pun pecah hingga keluarlah seekor unta betina indah yang sedang hamil. Semua kaum tsamud pun dengan sangat kaget dan terkagum-kagum dengan Nabi Shaleh, ahirnya Mereka semua menundukkan kepala memuliakan Allah dan Nabinya. Itulah yang menjadi simbol kisah Nabi Saleh As di akui kenabiannya.
Pengingkaran Risalah Kenabian
Setelah kejadian tersebut, namun masih Ada sebagian dari mereka yang tetap mengingkari kenabian dari Nabi Shaleh As, dan mereka adalah orang-orang kaya yang dzalim. Mereka berjumlah sembilan orang, dan mereka pun berniat untuk membunuh unta yang menjadi bukti kenabian Nabi Shaleh As. Mereka berencana membunuh unta tersebut ketika semua penduduk tsamud telah tertidur.
Mereka pun membuat kesepakatan siapa yang akan membunuh unta Nabi Shaleh tersebut. Kemudian Salah satu dari mereka mengusulkan untuk memanggil Qaydar, sosok manusia yang terkenal tidak mengenal belas kasihan. Ahirnya mereka pun menyepakatinya dan memanggil Qaydar malam itu juga, dan menjelaskan apa yang menjadi rencana mereka. Qaydar pun begitu semangat. Namun mereka menahan Qaydar untuk berangkat malam itu, karena mereka ingin beraksi pada esok harinya.
Tibalah hari yang mereka nantikan, saat unta betina dan unta jantan menuju padang rumput yang hijau untuk mencari makanan, kemudian unta-unta tersebut dihadang oleh Qaydar. Qaydar pun langsung menghunuskan pedangnya namun unta tersebut memberontak, sehingga Qaydar memukul unta tersebut hingga roboh. Pada saat itulah Qayhar dan sembilan orang lai nya membunuh unta betina tanpa ada belas kasihan. kemudian unta tersebut di potong-potong menjadi beberapa bagian.
Setelah membunuh unta betina, mereka merasa belum puas, mereka pun membunuh anak unta betina. Merasa tak puas lagi, mereka pun membunuh unta jantanya, sampai tak tersisa. Setelah semua unta terbunuh, Mereka baru merasa puas karena telah membunuh semua unta Nabi Saleh.
Azab untuk kaum tsamud
Setelah Qayhar dan sembilan orang lainnya membunuh unta Nabi Shaleh As, Nabi Saleh dan pengikutnya hendak melihat unta-untanya. Akan tetapi Nabi Shaleh tak menemukan untanya melainkan hanya darah yang tercecer. Seketika itu pula, awan yang tadinya cerah seketika menjadi hitam. Nabi Shaleh pun berkata, “Nikmatilah rumahmu selama tiga hari ini, karena Allah akan mengazab kalian. kalian telah menindas orang lain, mengingkari agama Allah, dan membunuh unta betina-Nya.
Namun kesembilan orang tadi tidak mau meminta maaf kepada Nabi Saleh As, meski mereka telah membunuh unta Nabi Shaleh. Mereka juga tak mau bertobat kepada Allah. Bahkan mereka berencana inggin membunuh Nabi Shaleh dan keluarganya serta para pengikutnya.
Namun Sebelum mereka melakukan pembunuhan terhadap Nabi Shaleh As, tiba-tiba kejadian aneh pun terjadi. Awan yang tadinya cerah beruba menjadi hitam kelam. Pada saat itu pula petir terus berbunyi dengan dahsyat. Sehingga menghantam seluruh umat nabi shaleh, terkecuali Nabi Saleh dan pengikutnya.
Demikianlah tentang Kisah Nabi Shaleh As Saat Berdakwah Kepada Kaum Tsamud semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita.