Kisah Nabi Ishaq, Kelahiran dan Pernikahannya – Pada kesempatan ini akan membahas mengenai Kisah Nabi Ishaq. Yang mana dalam pembahasan kali ini menjelaskan seputar kisah Nabi Ishaq mulai dari kelahiran beliau dan pernikahan nabi Ishaq dengan secara singkat dan jelas. Untuk lebih jelasnya simak artikel Duta Dakwah tentang Kisah Nabi Ishaq dibawah ini.
Kisah Nabi Ishaq, Kelahiran dan Pernikahannya
Kisah Nabi Ishaq mulanya diawali setelah Allah Subhanallahu wa Ta’ala memberikan karunia Ismail kepada Nabi Ibrahim Alaihi Salam. Kemudian Nabi Ibrahim Alaihi Salam selalu memanjatkan doa kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala supaya dpat dikaruniakn anak dari istrinya yang bernama Sarah. Sarah adalah istri Nabi Ibrahim yang selalu setia bersamanya dalam menegakn kalimatullah.
Oleh karena itulah, Allah Subhanallahu wa Ta’ala mengabulkan doa Nabi Ibrahim dan mengutus beberapa malaikat dalam bentuk manusia. Dimana malaikat bertugas untuk menyampaikan kabar gembira kepada Nabi Ibrahim Alaihissalam bahwa akan terlahir seseorang anak dari istrinya yang bernama Sarah.
Namun selain memberikan kabar, malaikat juga memberitahukan tujuan lainnya yakni untuk pergi mendatangi kaum Luth untuk menimpahkan/ memberikan adzab kepada mereka.
Kisah Nabi Ishaq
Pada saat para malaikat itu datang kepada Nabi Ibrahim, maka ia menyambut mereka dengan sebaik-baiknya dan mempersilahkan mereka untuk duduk di ruang tamu. Kemudian segeralah ia menyiapkan jamuan makan untuk mereka.
Nabi Ibrahim Alaihisalam adalah sosok orang yang akan selalu memuliakan tamu dan juga orang yang dermawan. Kemudian, tidak berselang lama nabi Ibrahim datang membawa anak sapi yang gemuk yang telah dipanggang dan menjamunya kepada mereka. Namun mereka tidak makan dan juga tidak meminum jamuan yang telah dihidangkan kepada mereka.
Dengan keadaan kondisi itu, Nabi Ibrahim As. merasa takut terhdap mereka. Kemudian para malaikat itu menenangkan Nabi Ibrahim dan segeralah mereka memberi kabar kepadanya mengenai diri mereka. Malaikat juga memberitahukan kepadanya maksud dn tujuan mereka untuk menyampaikan kabar gembira kepada nabi Ibrahim dengan akan adanya kelahiran seorang anak yang alim (berilmu).
Selanjutnya, saat hal itu disampaikan. Sarah secara tidak sengaja mendengan akan pembicaraan mereka. Kemudian ia menghampiri dn mendatangi dalam kondisi heran terhadap kabar gembira yang mereka berikan. Dia berfikir bahwa bagaiman dirinya dapat melahirkan sedangkan ia adalah seorang wanita yang sudh lanjut usia dan mandul (ketika itu usia Sarah 90 tahun), sedangkan suaminya juga sudah lanjut usia.
Setelah mendengar pembicaraan itu, para malaikat berkata
قَالُوا كَذَٰلِكِ قَالَ رَبُّكِ ۖ إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيمُ الْعَلِيمُ
Mereka berkata: “Demikianlah Tuhanmu memfirmankan” Sesungguhnya Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (QS. Adz Dzaariyat: 30).
Mendengar berita itu, Nabi Ibrahim As. menjadi tenang dan bahagia. Sebab apa yang telah dinantikannya akhirnya akan segera tiba.
Kelahiran Nabi Ishaq
Beselang dalam beberapa waktu, berita yang telah disampaikan oleh para malaikat kepada Nabi Ibrahim As pun menjadi kenyataan. Sarah yang merupakan istri dari nabi Ibrahim melahirkan seorang anak laki-laki yang selanjutnya diberi nama Ishaq oleh nabi Ibrahim As. Pada saaat ituNabi Ibrahim sudah memasuki umut 100 tahun, kemudian Ishaq lahir 14 tahun seusai kelahiran Ismail.
Dalam Al Qur’an tidak menyebutkan secara rinci mengenai kisah Nbi Ishaq dan demikian juga mengenai kaum yang kepada mereka diutus oleh Nabi Ishaq. Namun, Allah Swt memuji Nabi Ishaq pada beberapa tempat dalam Al Qur’an yang diantaranya yakni:
وَاذْكُرْ عِبَادَنَا إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ أُولِي الْأَيْدِي وَالْأَبْصَارِ. إِنَّا أَخْلَصْنَاهُمْ بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى الدَّارِ. وَإِنَّهُمْ عِنْدَنَا لَمِنَ الْمُصْطَفَيْنَ الْأَخْيَارِ
Artinya : “Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik.” QS. Shaad: 45-47.
Selain itu juga, Nabi Muhammad Salallah Alaihi Wassalam juga memuji Nabi Ishaq dalm sabda beliau, yakni:
Artinya : “Yang mulia putra yang mulia, putra yang mulia dan putra yang mulia adalah Yusuf putra Ya’qub, putra Ishaq, putra Ibrahim.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Pernikahan Nabi Ishaq
Pada saat Nabi Ishaq berusia 40 tahun, ia memutuskan untuk menikah dan membangun keluarganya sendiri. Diceritakan bahwa Nabi Ishaq menikahi seorang wanita yang bernama Rafqah binti Batuil. Namun, ternyata ujian telah dialami ayah dan ibunya juga dialami oleh Nabi Ishaq. Dimana diceritakan bahwa istri nabi Ishaq ykni Rafqah juga merupakan wanita yang mandul.
Nabi Ishaq pun selalu berdoa kapada Allah Swt yang mana ia juga terlahir berkat keajaiban dari-Nya. Maka bukan hal yang mustahil bagi-Nya untuk memberikan kembali keajaiban yang sama dengan dialami ayahnya yakni Nabi Ibrahim As. Nabi Ishaq dan istrinya pun turut berdoa dengan penuh harapan dan tawakal yang kuat.
Setelah melalui penantian yang panjang, keajaiban pun akhirnya datang. Rafqah istri Nabi Ishaq hamil dan ternyata Allah Swt memberikan anak kembar. Anak tersebut kemudian diberi nama yakni Iish atau Esau dan Yaqub. Betapa bahagia mereka berdua, dimana dlam keadaan telah berusia senja ia mendapatkan karunia putra kembar oleh Allah SWT.
Dimana kelak, salah satu dari putra Nabi Ishaq akan menjadi seorang rasul. Dia adalah Nabi Yaqub dan kelak akan menjadi bapak dari nabi Yusud, bunyamin dan saudaranya. Dari keturunan Yaqub bin Ishaq inilah, kelak menjadi cikal bakal mula keluarga Israil atau Bani Israil.
Disebut dengan Israil sebab Nabi Yaqub sering kali melakukan perjalanan pada malam hari. Kemudian saudara kembarnya Iish disebut orang Arab dengan istilah lish atau lishuu yang mana menjadi nenek moyang dari bangsa Romawi.
Demikian penjelasan mengenai Kisah Nabi Ishaq, Kelahiran dan Pernikahannya, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda.