Kisah Nabi Ibrahim As Saat Diutus Menyembelih Nabi Ismail – Pada kesempatan ini Duta Dakwah akan menceritakan tentang Kisah Nabi Ibrahim. Dalam pembahasan kali ini akan menjelaskan tentang kesabaran dan ketaatan Nabi Ibrahim As kepada Allah, sampai-sampai beliau mau menyembelih anaknya sendiri atas perintah Allah. Untuk lebih jelasnya silahkan simak artikel di bawah ini.
Kisah Nabi Ibrahim As Saat Diutus Menyembelih Nabi Ismail
Setelah perjuangan Nabi Ibrahim mensyiarkan agama Allah, tentunya beliau ingin di karuniai seorang anak untuk meneruskan perjuangannya. Namun Nabi Ibrahim selama menikah dengan Sarah belum di karuniai seorang anak. Karena Sarah juga tau bahwa Nabi Ibrahim As ingin segera di karuniai seorang anak.
Maka Nabi Ibrahim di perbolehkan menikah lagi, pada saat itu beliau mempersunting budak wanitanya yang bernama hajar. Dengan harapan supaya bisa memberi keturunan untuk Nabi Ibrahim. Setelah di sunting, tidak lama kemudian Hajar pun hamil dan melahirkan seorang putra yang gagah yang di beri nama Ismail.
Kisah Nabi Ibrahim Membangun Ka’bah Dengan ismail
Singkat cerita, setelah Nabi Ibrahim mempunyai putra yakni Ismail, Nabi ibrahim di utus oleh Allah untuk membangun ka’bah di kota makkah, Salah satu riwayat penting dalam kehidupan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam membangun Ka’bah. Dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 125 sampai 127 telah menyinggung pembangunan dan berdirinya Baitullah dan penjagaannya oleh Ibrahim As dan Ismail As.
Karena Ketaatan Nabi Ibrahim As beliau berangkat ke tanah makkah untuk menjalankan perintah dari Allah membangun ka’bah dengan putranya nabi Ismail. Yang sampai saat ini masih ada keberadaanya, yang mana menjadi rukun haji dan rukun islam.
Mengenai hal tersebut terdapat banyak riwayat yang menyebutkannya, Dalam sebuah riwayat diyakini bahwa tujuan yang mendasar dari perjalanan Nabi Ibrahim As, Siti Hajar dan Ismail dari Syam ke Mekah adalah untuk membangun Kakbah.
Dalam proses pembangunan Kakbah pun, Nabi Ibrahim dan Ismail bersama-sama memanjatkan doa, memohon kepada Allah supaya tanah makkah menjadi tanah yang aman dan supaya di berikan rizki berupa buah buahan kepada penduduknya. Nabi Ibrahim pun meminta ampunan kepada Allah atas segala kesalahannya, dan semoga di berikan hidayah dan petunjuk kepada anak keturunannya dan meminta kepada Allah untuk mengutus seorang rasul dari kalangan mereka.
Kisah Nabi Ibrahim Menyembelih Nabi Ismail
Pada suatu malam tanggal 8 hingga 9 Dzulhijah, beliau tidur dan mendapatkan mimpi dari Allah SWT, Dalam mimpinya, Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih putranya yakni Ismail sampai tiga kali, yang mana pada saat itu Ismail masih berusia remaja.
Karena keyakinan Nabi Ibrahim dengan perintah Allah, tepat Pada tanggal 10 Dzulhijah, Nabi Ibrahim AS hendak mengajak putranya untuk disembelih. Kemudian Nabi Ibrahim meminta kepada istrinya untuk memakaikan putranya pakaian yang paling bagus. Beliau pun belum menceritakan rencananya kepada istrinya, dan mengaku akan mengajak anaknya bertamu.
Hajar pun lalu memberikan Ismail baju yang paling bagus serta wewangian. Kemudian Nabi Ibrahim AS berangkat bersama Ismail menuju Mina dengan membawa sebuah pisau dan tali.
Sementara itu, karena Iblis tau akan ketaatan Nabi Ibrahim, iblis pun berusaha menggoda mereka agar proses penyembelihan tak jadi dilakukan. Namun, godaan tersebut tak menggoyahkan hati Nabi Ibrahim karena tetap berpegang teguh pada perintah Allah SWT.
Sebelum melaksanakan rencananya, Nabi Ibrahim AS meminta pendapat kepada Ismail tentang mimpinya. Kemudian Ismail pun menjawab, “Wahai ayahku, lakukan apa yang diperintahkan kepadamu, Insya Allah engkau akan menemui ku termasuk orang-orang yang sabar,” (Q.S. Ash-Shaffat: 102)
Selanjutnya, Ismail meminta ayahnya untuk mengikat tangannya dengan kencang serta menyembelihnya dengan cepat agar dirinya tidak terlalu merasakan sakitnya pedang. Setelah menuruti saran dari anaknya, Nabi Ibrahim AS pun membaringkan tubuh Ismail layaknya hewan yang akan di sembelih.
Akan tetapi saat Nabi Ibrahim meletakkan pedangnya di leher sang anak, pedang tersebut ternyata tak mampu melakukannya. Atas kehendak Allah SWT, pedang itu tak dapat memotong kulit leher Ismail.
Dari kisah tersebut, Allah SWT hanyalah memberi ujian kepada Nabi Ibrahim AS dan anaknya yakni ismail. Kemudian datanglah Malaikat Jibril dengan membawa seekor domba untuk menggantikan Ismail. Pada Hari itu juga (tanggal 10 Dzulhijah) ditetapkan sebagai Hari Raya Idul Adha bagi umat Islam seluruh dunia.
Kisah Wafatnya Nabi Ibrahim AS
sebelum mencabut nyawa Nabi Ibrahim AS. Allah mengutus malaikat Izrail untuk mendatangi Nabi Ibrahim di rumahnya. Akan tetapi beliau malah mengusirnya karena tamu tak diundang tersebut itu memiliki wajah yang sangat buruk.
Keesokan harinya, malaikat Izrail pun datang lagi ketika Nabi Ibrahim hendak keluar rumah dan mengunci pintu. Namun Saat beliau kembali, beliau melihat seorang laki-laki yang sangat tampan berada di dalam rumahnya.
Nabi Ibrahim AS pun bertanya pada orang tersebut, siapa dirimu dan apa tujuanmu. Lelaki itu pun menjawab, aku malaikat Izrail, kemudian malaikat Izrail pun meninggalkan Nabi Ibrahim dengan wujud orang tua yang sudah sangat renta.
Selang beberapa hari, datanglah orang tua renta ke rumah Nabi Ibrahim As dan beliau pun menjamu tamunya untuk di persilahkan makan. Makanan itu tiba-tiba terjatuh saat orang tua tersebut hendak memakannya.
Setelah itu, Beberapa hari kemudian, datang lagi seorang pria tua dengan wujud tampan dan sang nabi pun tahu jika dia adalah malaikat Izrail. Kemudian Nabi Ibrahim AS menangis lantaran sebentar beliau akan di panggil oleh Allah. Lalu, Allah SWT memerintahkan Malaikat Jibril mengambil wewangian dari surga untuk di hadiahkan kepada kepada Nabi Ibrahim As.
Lantas, Nabi Ibrahim pun berkata, “Wahai Tuhanku. Aku sungguh rindu bertemu dengan-Mu dan bau wewangian ini.” Kemudian, pelan-pelan malaikat Izrail mencabut nyawa Nabi Ibrahim.
Demikianlah tentang Kisah Nabi Ibrahim As Saat Diutus Menyembelih Nabi Ismail. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita.