Kultum Ramadhan Tentang Keikhlasan Dan Menghadirkan Niat – Para pembaca yang kami banggakan Pada kesempatan kali ini Duta Dakwah akan menyampaik tentang Kultum Ramadhan diawali dari masalah Keikhlasan dan menghadirkan Niat semoga nanti materi ini berkenan.
Kultum Ramadhan Tentang Keikhlasan Dan Menghadirkan Niat
Materi Kultum pada pada halaman ini menerangkan keimgkhlasan dan niat. di dalamnya kami sampaikan yeng berkaitan dengan niat dan juga masalah ikhlas. Untuk lebih detailnya silahkan simak ulasan Duta Dakwah dibawah ini dengan seksama.
Materi Kultum Pertama
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ
الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَافِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ
Segala Puji bagi Allah Tuhan seru sekalian ‘alam, Shalawat dan salamnya semoga tetap tercurah ke haribaan Nabi besar Muhammad saw, keluarga dan shahabatnya semua, Amiin…
Hadirin sidang jama’ah yang dirahmati Allah SWT yang saya hormati, dalam segala urusan baik atau buru itu tergantung pada niatnya, oleh karenanya melalui kesempatan ini saya akan sampaikan tentang Keikhlasan Dan Menghadirkan Niat Dalam Segala Perbuatan, Ucapan Dan Keadaan Yang Nyata Dan Yang Samar.
Perintah Menyembah Allah, Ikhlas dan menghadirkan niat
Allah Subhanahu wa Ta’ala hanya menyuruh hambaNya beribadah kepadaNya. Dirikan shalat. Tunaikan zakat dan semua itu harus dilandasi dengan ikhlash.
Allah Ta’ala berfirman; QS. al-Bayyinah : 5
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاء وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
Artinya: “Dan tidaklah mereka itu diperintahkan melainkan supaya sama menyembah Allah, dengan tulus ikhlas menjalankan agama untuk-Nya semata-mata, berdiri lurus dan menegakkan shalat serta menunaikan zakat dan yang sedemikian itulah agama yang benar.” (al-Bayyinah: 5)
Allah Ta’ala berfirman pula: QS AL-Haj : 37
لَن يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِن يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنكُمْ
Artinya: “Sama sekali tidak akan sampai kepada Allah daging-daging dan darah-darah binatang korban itu, tetapi akan sampailah padaNya ketaqwaan dari engkau sekalian” (al-Haj: 37)
Allah Ta’ala berfirman pula: QS. Ali Imran : 29
قُلْ إِن تُخْفُواْ مَا فِي صُدُورِكُمْ أَوْ تُبْدُوهُ يَعْلَمْهُ
Artinya: “Katakanlah – wahai Muhammad, sekalipun engkau semua sembunyikan apa-apa yang ada di dalam hatimu ataupun engkau sekalian tampakkan, pasti diketahui juga oleh Allah.” (ali-lmran: 29)
Hadis Nabi tentang Niat
عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَابِ بِنْ نُفَيْلٍ بْنِ عَبْدِ الْعُزَّى بْنِ رِيَاحٍ بْنِ قُرْطٍ بْنِ رَزَاحٍ بْنِ عَدِىِّ بْنِ لُؤَىْ اِبْنِ غَالِبٍ الْقُرَشِى الْعَدَوِى. رضي الله عنه، قال سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يقولُ ” إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَاتِ , وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى, فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ, وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيْبُهَا وَ اِمْرَأَةٍ يُنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ ” (متفق على صحته. رواه إماما المحدثين: أبو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيرى النيسابورى رضي الله عنهما في صحيحهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة)
Dari Amirul mu’minin Abu Hafs yaituUmar bin Al-khaththab bin Nufail bin Abdul ‘Uzza bin Riah bin Abdullah bin Qurth bin Razah bin ‘Adi bin Ka’ab bin Luai bin Ghalib al-Qurasyi al-‘Adawi r.a. berkata: Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda :
“Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya.
Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya” (Muttafaq (disepakati) atas keshahihannya Hadis ini)
Diriwayatkan oleh dua orang imam ahli Hadis yaitu Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Almughirah bin Bardizbah Alju’fi Albukhari, – lazim disingkat dengan Bukhari saja -dan Abulhusain Muslim bin Alhajjaj bin Muslim Alqusyairi Annaisaburi, – lazim disingkat dengan Muslim saja – radhiallahu ‘anhuma dalam kedua kitab masing-masing yang keduanya itu adalah seshahih-shahihnya kitab Hadis yang dikarangkan.
Keterangan:
Hadis di atas adalah berhubungan erat dengan persoalan niat. Rasulullah shollallau ‘alaihi wa sallam. menyabdakannya itu ialah kerana di antara para sahabat Nabi shollallau ‘alaihi wa sallam sewaktu mengikuti untuk berhijrah dari Makkah ke Madinah, semata-mata sebab terpikat oleh seorang wanita yakni Ummu Qais. Beliau shollallau ‘alaihi wa sallam mengetahui maksud orang itu, lalu bersabda sebagaimana di atas.
Oleh kerana orang itu memperlihatkan sesuatu yang bertentangan dengan maksud yang terkandung dalam hatinya, meskipun sedemikian itu boleh saja, tetapi sebenarnya tidak patut sekali sebab saat itu sedang dalam suasana yang amat genting dan rumit, maka ditegurlah secara terang-terangan oleh Rasulullah shollallau ‘alaihi wa sallam.
Bayangkanlah, betapa anehnya orang yang berhijrah dengan tujuan memburu wanita yang ingin dikawin, sedang sahabat beliau s.a.w. yang lain-lain dengan tujuan menghindarkan diri dari amarah kaum kafir dan musyrik yang masih tetap berkuasa di Makkah, hanya untuk kepentingan penyebaran agama dan keluhuran Kalimatullah. Bukankah tingkah-laku manusia sedemikian itu tidak patut sama-sekali. Jadi oleh sebab niatnya sudah keliru, maka pahala hijrahnya pun kosong.
Oleh sebab itu marilah kita semua perbaiki niat kita semata hanya karena Allah terlebih di bulan ramadhan ini mari kita pasang niat yang sebaik-baiknya dan selurus-lurusnya.
Demikian yang dapat kami sampaikan semoga materi kultum yang sangat singkat ini bermanfa’at Aamiin.
وَالْعَفْوُ مِنْكُمْ ثُمَّ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ
Demikian ulasan Materi tentang : Kultum Ramadhan Tentang Keikhlasan Dan Menghadirkan Niat – Semoga dapat memberikan manfaat untuk kita dan para hadirin sekalian. Semoga saja para santri juga ikurt ambil bagian. Kultum ini masih bersambung ke Kultum Ramadhan Tentang Keikhlasan Dan Menghadirkan Niat Bagian kedua .Terimakasih.