Kebenaran Dalam Pandangan Islam Menurut Quran & Sunnah – Kali ini Dutadakwah akan memberikan materi mengenai Kebenaran dalam pandangan islam. Penjelasan materi kami ini dinuqil dari Alqur’an dan As-Sunnah.
Kebenaran Dalam Pandangan Islam Menurut Quran & Sunnah
Menurut Pandangan Islam Kebenaran adalah sifat jujur yang tidak menyimpang sesuai dengan Dalil Qur’an. Untuk lebih jelasnya mari kita simak saja beberapa dalil dari Al-qur’an dan Al-Hadits di bawah ini.
Mukodimah
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ
الـحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْزَلَ الْقُرْأَنَ هُدًى لِّلنَّاسِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِ الـمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah telah menurunkan Al-qur’an untuk dijadikan petunjuk bagi ummat manusia. Shalawat dan Salam semoga tetap tercurah ke haribaan Nabi Agung Muhammad ﷺ. Pembaca yang kami banggakan berikut ini kami akan sampaiakan tentang Kebenaran.
Kebenaran
Berbicara mengenai perihal Kebenaran, kita sebagai ummat muslim yang mukmin tentunya tidak bisa terlepas dari petnjuk Al-qur’an. Oleh karenanya berikut kami sampaikan dalil-dali Al-quran.
Firman Allah Subhanahu wqa Ta’ala dalam surat Al-Ahzab sebagai berikut:
وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ، القرأن سورة الأحزاب : ٣٥
Artinya: “Dan orang-orang yang benar, lelaki ataupun perempuan”. (QS. al-Ahzab : 35).
Kemudian dalam surah At-Taubah adalah sebagai berikut:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ وَكُونُواْ مَعَ الصَّادِقِينَ، القرأ سورة التوبة : ١١٩
Artinya: Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. (QS. At-Taubah : 119).
Firmannya juga dalam surat Muhammad:
فَلَوْ صَدَقُوا اللَّهَ لَكَانَ خَيْراً لَّهُمْ، القرأن سورة محمد : ٢١
Artinya: “Dan andaikata mereka itu bersikap benar terhadap Allah, pastilah hal itu amat baik untuk mereka sendiri”. (QS. Muhammad : 21)
Kemudian Dalil Hadits Kebenaran
Hadits-hadits yang menjelaskan mengenai kebenaran di antaranya ialah:
Hadits Abi Muhammad Al-Hasan Bin Ali Bin Abi Thalib
Dikutip Dario Kitab Riyadhush-sholihin sebagai bertikut:
عَنْ أَبِيْ مُحَمَّدٍ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيِ بْنِ أَبِيْ طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ حَفِظْتُ مِنْ رَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم: دَعْ مَا يَرِيْبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيْبُكَ؛ فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِيْنَةٌ وَالْكَذِبَ رَيْبَةٌ، رَوَاهُ الْتِّرْمِذِيُّ وقال حديث صحيح، من رياض الصالحين
Artinya: Dari Abi Muhammad Al-Hasan Bin Ali Bin Abi Thalib Radiyallahu ‘anhuma. Ia berkata:. Aku telah menghafalkannya dari Rasulillahi ﷺ. “دَعْ مَا يَرِيْبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيْبُكَ؛ فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِيْنَةٌ وَالْكَذِبَ رَيْبَةٌ”. “Tinggalkanlah olehmu apa saja yang engkau ragukan perihal boleh atau halalnya sesuatu dan beralihlah kepada yang tidak ada keragu-raguan perihal itu dalam hatimu. Sesungguhnya Kebenaran itu adalh ketenangan jiwa, sedangkan kebohongan adalah kegelisahan jiwa”.
Hadits Ibnu Mas’ud r.a.
عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ : إنَّ الصِّدقَ يَهْدِي إِلَى البرِّ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهدِي إِلَى الجَنَّةِ، وإنَّ الرَّجُلَ لَيَصدُقُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيقًا، وَإِنَّ الكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الفُجُورِ، وَإِنَّ الفُجُورَ يَهدِي إِلَى النَّارِ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا». متفق عليه
Artinya: Dari Ibnu Mas’ud r.a. dari Nabi ﷺ, sabdanya:. “Sesungguhnya kebenaran – baik yang berupa ucapan atau perbuatan – itu menunjukkan kepada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan itu menunjukkan ke syurga dan sesungguhnya seseorang itu nescaya melakukan kebenaran sehingga dicatatlah di sisi Allah sebagai seorang yang ahli melakukan kebenaran. Dan sesungguhnya berdusta itu menunjukkan kepada kecurangan dan sesungguhnya kecurangan itu menunjukkan kepada neraka dan sesungguhnya seseorang itu nescaya berdusta sehingga dicatatlah di sisi Allah sebagai seorang yang ahli berdusta”. (Muttafaq ‘alaih) dikutip dari Kitab Riyadhush-Sholihin.
Hadits Abu Tsabit
Dikutip pula dari Riyadhush-sholihin tertulis sebagai berikut:
عَنْ أَبِيْ ثَابِتٍ. وَقِيْلَ أَبِيْ سَعِيْدٍ. وَقِيْلَ أَبِيْ الْوَلِيْدِ سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ وَهُوَ بَدْرِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قال: مَنْ سَأَلَ اللَّهَ، تعالَى الشِّهَادَة بِصِدْقٍ بَلَّغهُ اللَّهُ مَنَازِلَ الشُّهدَاء، وإِنْ مَاتَ عَلَى فِراشِهِ، رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Artinya: Dari Abu Tsabit, dalam suatu riwayat lain disebutkan Abu Said dan dalam riwayat lain pula disebutkan Abulwalid, iaitu Sahl bin Hanif r.a. Dan dia pernah menyaksikan peperangan Badar, bahawasanya Nabi ﷺ bersabda:.
“Barangsiapa yang memohonkan kepada Allah Ta’ala supaya dimatikan syahid dan permohonannya itu dengan secara yang sebenar-benarnya, maka Allah akan menyampaikan orang itu ke tingkat orang-orang yang mati syahid, sekalipun ia mati di atas tempat tidurnya”. (Riwayat Muslim).
Hadits Abu Sufyan bin Shakhr bin Harb
Kami Mengutip dari Riyadhush-Sholihin tertulis sebagai berikut:
عَنْ أَبِي سُفْيَانَ صَخْرِ بْنِ حَرْبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – فِي حديثه الطويل في قصةِ هِرَقْلَ – قَالَ هِرقْلُ: فَمَاذَا يَأَمُرُكُمْ – يعني: النبي صلى الله عليه وسلم – قَالَ أَبُو سُفْيَانَ: قُلْتُ: يَقُولُ: «اعْبُدُوا اللهَ وَحْدَهُ لَا تُشْرِكوُا بِهِ شَيئًا، وَاتْرُكُوا مَا يَقُولُ آبَاؤُكُمْ»، وَيَأْمُرُنَا بالصَّلَاةِ، وَالصِّدْقِ، والْعَفَافِ، وَالصِّلَةِ، مُتَّفّقٌ عَلَيْهِ
Artinya: Dari Abu Sufyan bin Shakhr bin Harb r.a. dalam Hadisnya yang panjang dalam menguraikan ceritera Raja Hercules. Hercules berkata: “Maka apakah yang diperintah olehnya?” Yang dimaksud ialah oleh Nabi ﷺ. Abu Sufyan berkata: “Saya lalu menjawab:. “Ia berkata: “Sembahlah akan Allah yang Maha Esa, jangan menyekutukan sesuatu denganNya dan tinggalkanlah apa-apa yang dikatakan oleh nenek-moyangmu semua”. Ia juga menyuruh supaya kita semua melakukan shalat, bersikap benar, menahan diri dari keharaman serta mempererat kekeluargaan”. (Muttafaq ‘alaih).
Demikian Materi Ringkas tentang; Kebenaran Menurut Pandangan Islam Dalil Quran & Sunnah – Semoga bermanfaat bagi pembaca. Mohon Abaikan saja uraian kami ini, jika pembaca tidak sependapat.Terima kasih atas kunjungannya. Wallahu A’lamu bish-showab.