Istri Taat dan yang Durhaka & Kisah Lelaki Menikahi Sepupunya – Pada kesempatan kali ini Dutadakwah akan menyajikan “Syarah ‘Uqudullujain”, Untuk bacaan Keluarga Bahagia, dan ini mudah-mudahan menjadi inspirasi bagi Pasangan suami istri dalam mengamban rumah tangga yang sakinah, mawddah dan rohmah. Bahagia dunia dan akhirat.
Istri Taat dan yang Durhaka & Kisah Lelaki Menikahi Sepupunya
Pada Risalah ini kami akan tuliskan Materi khusus buat bacaan Pasangan Suami Istri, risalah ini kami tulis dari Kitab kecil yang bernama “’Uqudullujain”. Merupakan lanjutan yang ke 16, Dan untuk lebih jelasnya mengenai prihal ini mari kita sama-sama ikuti uraiannya berikut ini:
Mukodimah
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ، أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِن فَيَا عِبَادَ اللهِ ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَىْ اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ وَأَحُثُّكُمْ وَنَفْسِيْ عَلَى طَاعَةِ اللهِ فِيْ كُلِّ وَقْتِ لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ، أَمَّا بَعْدُ،
Puji dan Syukur senantiasa tetap kita panjatkan ke hadhirat Allah SWT Tuhan seru sekalian ‘alam, Sholawat dan salamnya semoga tetap tercurahkan ke haribaan Nabi Agung Muhammad s.a.w., keluarga dan shahabatnya semua, Amiin…
Saudara saudariku seiman yang dirahmati Allah SWT. Menjadi seorang istri memang butuh banyak belajar agar tidak menjadi istri durhaka, jika sudah banyak belajar kemudian faham lalu kemudian mau mengamalkannya maka insyaa allah akan menjadi istri yang taat, ada hikyat seorang lelaki menikahi perempuan sepupunya, bagaiman penjelasan lengkapnya ?, untuk lebih jelasnya berikut inilah materinya yang kami sajikan:
Burung dan Ikan Beristighfar buat istri yang Taat
وَرُوِيَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: لَيَسْتَغْفِرُ لِلْمَرْأَةِ الْمُطِيْعَةِ لِزَوْجِهَا الطَّيْرُ) جَمْعُ طَائِرٍ مِثْلُ صَاحِبٍ وَصَحْبٍ، وَرَاكِبٍ وَرَكْبٍ (فِيْ الْهَوَاءِ، وَالْحِيْتَانُ) جَمْعُ حَوْتٍ، وَهُوَ الْعَظِيْمُ مِنَ السَّمَكِ، وَلَعَلَ الْمُرَادُ أَعَمُّ (فِيْ الْمَاءِ، وَالْمَلاَئِكَةُ فِيْ السَّمَاءِ) وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ (مَا دَامَتْ) أيْ مُدَّةَ دَوَامِهَا (فِيْ رِضَا زَوْجِهَا). ﯁
Diriwayatkan dari rosulillah s.a.w. : Sungguh pastilah memohonkan ampunan bagi istri yang taat pada suaminya, yaitu seluruh burung di angkasa dan seluruh ikan di perairan dan seluruh malaikat di langit, selagi ia dalam ridho suaminya.
Pensyarah:
Kata: “Thoir” adalah jama’ dari lafadz: “Tho-ir” sama seperti lafadz: “Shohib dan Shohbi” lafadz: Rokib dan Rokbin” demika juga “Al-hitanu” itu jama’ dari kata: “Al-Haut” yaitu dari ikan yang besar, Mudah-mudah yang dimaksudkan ini adalah secara umumnya di perairan. Jadi intinya wanita yang ta’at pada suami itu dimintakan ampun oleh seluruh burung di angkasa, ikan-ikan besar di perairan, Malaikat di langit termasuk Mata hari dan rembulan juga sama memintakan ampunan kepada Allah buat Istri Sholihah yang senantiasa ta’at kepada suaminya, mereka tetap beristigfar kepada Allah selam suaminya masih ridho kepada istrinya.
Hikayat Seorang Lelaki Menikahi Sepupunya
كَانَ بِبَغْدَادٍ رَجُلٌ مُتَزَوِّجٌ بَاِبْنَةِ عَمِّهِ، وَكَانَ قَدْ عَاهَدَهَا أَنْ لَايَتَزَوَّجَ عَلَيْهَا، فَجَاءَتْهُ فِي بَعْضِ الْأَيَّامِ إِلَى دُكَانِهِ، وَسَأَلَتْهُ أَنْ يَتَزَوَّجَ بِهَا، فَأَخْبَرَهَا بِعَهْدِهِ مَع َابْنَةِ عَمِّهِ، فَرَضِيَتْ مِنْهُ فِي كُلِّ جُمْعَةٍ يَوْمًا، فَتَزَوَّجَهَا وَاسْتَمَرَ عَلَى ذَلِكَ ثَمَانِيَةَ أَشْهُرٍ، فَأَنْكَرَتْ عَلَيْهِ بِنْتُ عَمِّهِ، وَأَرْسَلَتْ جَارِيَتَهَا لِتَنْظُرَ إِلَى أَيْنَ يَذْهَبُ، فَدَخَل بَيْتًا، فَسَأَلَتْ عَنْهُ الْجِيْرَانَ، فَقَالُوْا: قَدْ تَزَوَّجَ. فَأَخْبَرَتِ الْجَارِيَةُ سَيِّدَتَهَا بِذَلِكَ، فَقَالَتْ: لَاتَخْبِرِيْ أَحَدًا. فَلَمَّا مَاتَ الرَّجُلُ أَرْسَلَتْ بِنْتُ عَمِّهِ جَارِيَتَهَا بِخَمْسِمِائَةِ دِيْنَارٍ، وَقَالَتْ: اِذْهَبِيْ إِلَى زَوْجَتِهِ، وَقُوْلِي عَظَمَ اللهُ أَجْرَكِ فِي فُلَانٍ، فَإِنَّهُ مَاتَ وَتَرَكَ ثَمَانِيَةَ آلَافَ دِيْنَارٍ، سَبْعَةً لِاِبْنِهِ، وَأَلْفً بَيْنِيْ وَبَيْنَكِ. فَلَمَّا أَخْبَرَتْهَا بِذَلِكَ دَفَعَتْ لَهَا وَرَقَةً، وَقَالَتْ: اِدْفَعِيْهَا إِلَى بِنْتِ عَمِّهِ، فَإِذًا فِيْهَا بَرَاءَةٌ لَهُ مِنَ الصَّدَاقِ، وَلَمْ تَأْخُذْ مِنْهَا شَيْئًا.
Kisahnya: Ada seorang laki-laki di Bagdad ia menikahi putri pamannya, dan ia telah berjanji kepadanya untuk tidak akan menikahi perempuan lain, pada suatu hari putri datanglah seorang perempuan ke tokonya, dan seorang perempuan tersebut memohon kepada laki-laki itu agar bisa menikahinya, lalu kemudian laki-laki itu (sepupunya tersebut menceritakan tentang janjinya bahwa dia tidak akn menikah dengan perempuan lain), adapun perempuan tersebut dia ikhlas dan ridho mendapat giliran sehari saja dalam sejum’at, lalu kemudian Sepupunya tadi jadilah menikahi orang perempuan itu, setelah berlangsung selama delapan bulan tidak pulang-pulang maka terjadilah kebencian istrinya (putri pamannya) itu kepada suaminya (sepupunya). Lalu kemudian ia mengutus Jariyahnya (Pembantu) agar mencari suaminya kemana dia pergi, kemudian Jariyah tadi mencari majikan yang lelaki lalu masuk ke suatu rumah kemudian ia bertanya-tanyalah kepada tentangganya tentang majikannya yang lelaki, para tetangga, mereka semua menjawab: “Dia itu sudah menikah” mendengar jwaban tersebut lalu Jariyah menyampaikan khabar itu kepada majikannya yang perempuan, lalu majikannya yang perempuan itu menjawab: “kamu jangan membicarakanya kepada seseorang pun” Dan Ketika Laki-laki itu telah meninggal dunia, maka Putri pamannya tersebut mengutus jariyahnya untuk memberikan 500 dinar kepada istri mudanya, ia mengatakan: “Pergilah kamu ke istrinya, katakana kepadanya: “Semoga Allah Mengagungkan pahalamu dalam fulan”, sampaikan bahwa dia sesungguhnya ada tinggalan harta sebanyak 8.000 dinar. jadi ini yang 7.000 dinar buat anaknya dan yang ini 1.000 dinar buat aku dengan dia. Ketika itu semua telah disampaikan kepada istri mudanya, maka istri mudanya memberikan kembali uang itu dan ia berkata: “Kasihkan lagi saja kepada putri pamannya” maka ia kaget ternyata istri mudanya tersebut bebas dari nafkah dan ia tidak mengambil sesuatupi daripadanya.
Istri yag Durhaka Kepada Suami
(وَأَيُّمَا امْرَأَةٍ عَصَتْ زَوْجَهَا فَعَلَيْهَا لَعْنَةُ اللهِ وَالْمَلاَئِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ) وَقَالَ عَلِيُّ بْنُ أَبِيْ طَالِبِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمِ: {لَوْ أَنَّ امْرَأَةً جَعَلَتْ إِحْدَىْ يَدَيْهَا شواء وَ الأُخْرَى طَبيْخًا وَوَضَعَهَا لِزَوْجِهَا وَلَمْ يَرْضَ عَنْهَا كَانَتْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ الْيَهُوْد وَ النَّصَارَى} وَقَالَ عَبْدُاللهِ بْنُ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ: {أَيُّمَا امْرَأَةٍ دَعَاهَا زَوْجُهَا إِلَى فِرَاشِهِ فَسَوْفَتْ بِهِ حَتَّى يَنَامَ فَهِيَ مَلْعُوْنَةٌ}،﯁
Dan seorang istri mana saja yang durhaka kepada suaminya, maka ia (istri) di laknat Allah dan malaikat dan seluruh manusia.
Berkata sayyidina Ali bin Abi Tholib r.a.: Aku mendengar dari Rosulallah s.a.w. : Jika sesungguhnya seorang istri (sedang memasak) satu tangannya memegang panggangan dan tangan yang satunya memegang alat masak, dan ia menaruh salah satunya kepada suaminya sehingga suaminya tidak ridho, maka ia (istri) akan dikumpulkan pada hari qiamat bersama yahudi dan nasroni.
Berkata Abdullah Bin Mas’ud r.a. : Aku mendengar rosulallah s.a.w. bersabda : Istri mana saja yang suaminya mengajaknya ke tempat tidur, kemudian ia mengelak sehingga suaminya tertidur, maka ia terlaknat.
(وَأَيُّمَا امْرَأَةٍ كَلَحَتْ) أي عَبَسَتْ (فِيْ وَجْهِ زَوْجِهَا فَهِيَ فِيْ سَخَطِ اللهِ إلَى أَنْ تُضَاحِكَهُ وَتَسْتَرْضِيْهِ) أي تَطْلُبُ رِضَاهُ. وَقَالَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ رضي الله عنه: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ: {أَيُّمَا امْرَأَةٍ عَبَسَتْ فِيْ وَجْهِ زَوْجِهَا إِلاَّ قَامَتْ مِنْ قَبْرِهَا مُسْوَدَّةَ الْوَجْهِ
Dan istri mana saja yang menyebabkan wajah suaminya kusam/cemberut, maka ia berada dalam kemurkaan Allah hingga ia bisa membuat suaminya kembali tersenyum dan ia memohon ridho kepada suaminya.
Berkata Abdurrohman bin ‘Auf : Aku mendengar rosulallah s.a.w. bersabda : Istri mana saja yang menyebabkan wajah suaminya cemberut, kecuali ia akan dibangkitkan kelak dari kuburnya dalam keadaan hitam seluruh wajahnya.
(وَأَيُّمَا امْرَأَةٍ خَرَجَتْ مِنْ دَارِهَا بِغَيْرِ إِذْنِ زَوْجِهَا لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تَرْجِعَ} أي إِلَى بَيْتِهِ. وَقَالَ عُثْمَانُ بْنُ عَفَانْ رضي الله عنه: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ: {مَا خَرَجَتْ امْرَأَةٌ مِنْ بَيْتِ زَوْجِهَا بِغَيْرِ إِذْنِهِ إِلاَّ لَعَنَهَا كُلُّ شَيْئٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَمْسُ حَتَّى الْحِيْتَانُ فِيْ الْبَحْرِ}. ﯁
Dan istri mana saja yang keluar rumah tanpa izin suaminya maka ia dilaknat seluruh malaikat sehingga ia kembali kerumah suaminya.
Berkata sayyidina Utsman Bin Affan r.a. : Aku mendengar rosulallah s.a.w. bersabda : Tidaklah keluar seorang istri dari rumah suaminya tanpa seizinnya, kecuali ia di laknat oleh segala sesuatu yang tersinari matahari dan bahkan ikan di lautan.
Demikian Uraian kami tentang Istri Taat dan yang Durhaka & Kisah Lelaki Menikahi Sepupunya – Semoga dapat bermanfaat dan memberikan tambahan ilmu pengetahuan untuk kita semua sebagai Pasangan Suami Istri. Abaikan saja uraian kami ini jika pembaca tidak sependapat.Terima kasih atas kunjungannya.
بِاللهِ التَّوْفِيْقُ وَالْهِدَايَةُ و الرِّضَا وَالْعِنَايَةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ