Doa Nabi Musa, Agar Dipermudahkan Urusan Dan Ucapan – Pada kesempatan ini Dutadakwah akan membahas tentang Do’a Nabi Musa. Yang mana dalam pembahasan ini adalah do’a yang amat sangat bermanfaat. Doa ini dari Nabi Musa As. yang berisi hal meminta kemudahan pada Allah dan agar dimudahkan dalam ucapan serta dimudahkan untuk memahamkan orang lain ketika ingin berdakwah.
Doa Nabi Musa, Agar Dipermudahkan Urusan Dan Ucapan
Untuk lebih jelasnya mari kita simak bersama ulasan berikut ini.
Doa Nabi Musa A.S.
Beliau Nabi Musa As. berdoa kepada Allah SWT yang mana pada saat itu beliau sedang dilanda kecemasan dan kegelisahan dalang menghadapi Firaun. Adapun doa tersebut tercantum dalam QS. Thoha Ayat 25-28 yaitu,
قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
Artinya: “Musa berkata, ‘Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii’ (Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku”
Kisah Nabi Musa
Tatkala Allah memberikan wahyu kepada Nabi Musa As., tentang memberikan kabar padanya serta menunjukkan bukti-bukti yang nyata, kemudian Musa diutus kepada Fir’aun (Raja Mesir), Allah Ta’ala berfirman,
اذْهَبْ إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَى
Artinya: “Pergilah kepada Fir’aun, Sesungguhnya ia telah melampaui batas“. (QS. Thaha: 24).
Fir’aun sungguh telah melampaui batas dalam kekafiran, berbuat kerusakan, ia benar-benar telah menunjukkan kesombongan yang nyata di muka bumi, dan ia pun menindas orang-orang yang lemah. Sampai-sampai ia mengklaim rububiyah ilahiyah (bahwa dirinya adalah Rabb dan pantas untuk disembah) semoga Allah menjelakkannya.
Sungguh ia benar-benar melampaui batas, inilah sebab kebinasaannya. Namun karena rahmat, hikmah dan keadilan Allah, Dia tidak mengadzab Fir’aun melainkan setelah diberikan hujjah dengan diutusnya para Rasul. Maka dari sinilah Musa tahu bahwa beliau diutus dengan membawa tugas yang berat. Nabi Musa diutus kepada seorang pembangkang, yang tidak ada satu orang Mesir pun yang dapat menentangnya.
Musa ‘alaihis salam sendiri mengalami rintangan sebagaimana yang lainnya ketika ingin mendakwahi Fir’aun, yaitu hendak dibunuh. Musa tetap menjalankan misi yang dititahkan untuknya dari Rabbnya. Ia tetap menjalani misi dari Rabbnya dengan penuh lapang dada. Musa senantiasa memohon pertolongan Allah dan meminta dimudahkan berbagai macam sebab. Beliau pun mengucapkan do’a di atas.
Maksud Doa Di Atas
Maksud Doa di atas adalah terbagi menjadi tiga yaitu :
Pertama lafadz
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي
Artinya: “Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku”
Maksudnya adalah agar Beliau siap menerima gangguan baik berupa ucapan maupun perbuatan dan agar dadanya tidak sempit, karena jika dada sempit, maka ia tidak bisa menujuki manusia dan mendakwahkan mereka. Manusia biasanya akan menerima dakwah ketika hatinya lunak dan dadanya lapang.
Allah Ta’ala telah berkata pada Nabi-Nya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam,
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imron: 159).
Berdasarkan ayat ini, maka di antara sarana dakwah yang ampuh, yang dapat menarik manusia ke dalam agama Allah adalah akhlak mulia, di samping adanya pujian dan pahala yang istimewa bagi pelakunya.
Karena tidak sempurna memenuhi hak Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hal ini merupakan sikap ihsan. Oleh karena itu, Beliau menggabung antara sikap memaafkan dan sikap ihsan.
Kedua Lafadz
Kalimat selanjutnya adalah:
وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي
Artinya: “dan mudahkanlah untukku urusanku”
Maksudnya adalahYakni mudahkanlah semua urusan yang aku lakukan dan semua jalan yang aku tempuh di jalan-Mu, serta mudahkanlah semua kesulitan di hadapanku.
Ketiga Lafadz
Dan Kalimat selanjutnya setelah meminta urusannya dipermudah maka permohonan berikutnya adalah:
وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
Artinya: “Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku”
Dahulu Nabi Musa ‘alaihis salam memiliki kekurangan, yaitu Lisan Beliau sebelumnya terasa berat dan kaku sehingga perkataan Beliau hampir tidak bisa dipahami. Hal ini membuat orang lain sulit memahami yang beliau ucapkan, demikianlah dikatakan oleh para pakar tafsir. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
وَأَخِي هَارُونُ هُوَ أَفْصَحُ مِنِّي لِسَانًا
Artinya: “Dan saudaraku Harun, dia lebih fasih lidahnya daripadaku” (QS. Al Qashshash: 34).
Nabi Musa As. selain merasa takut kepada Fir’aun juga merasa dirinya kurang lancar berbicara menghadapi Fir’aun. Maka Beliau memohon kepada Allah agar dia mengutus Harun As. bersamanya, yang lebih fasih lidahnya.
Amalkanlah
Amat Baik Do’a tersebut jika kita mengamalkan Intinya, do’a ini amat bermanfaat sekali agar kita dimudahkan dalam segala urusan. Itu yang pertama. Kemudian agar hati kita ini selalu lapang dan tidak sempit sehingga mudah menyampaikan dakwah pada orang lain dan mudah memahamkan orang lain. Lalu do’a ini juga mengandung makna agar segala kekakuan lisan kita ini bisa dilepaskan dengan pertolongan Allah.
Kepada Allah-lah seharusnya kita meminta. Kepada Allah-lah satu-satunya kita mohon pertolongan. Ketika ada kesulitan, kesedihan dan kesempitan, adukanlah pada Allah. Allah sungguh Maha Mendengar. Allah Maha Mendengar do’a-do’a hamba-Nya. Setiap do’a yang kita panjatkan pasti bermanfaat.
Tidak mungkin sama sekali tangan yang kita tengadahkan ke atas, kembali begitu saja dalam keadaan hampa. Ketika sulit saat menghadapi ujian, mohonlah segala jalan keluar pada Allah. Ketika objek dakwah sulit menerima dakwah kita, mintalah kemudahan dari Allah karena Allahlah yang membuka hati hidayah setiap hamba sedangkan kita hanya berbicara dan menyampaikan.
Ingatlah hadits ini,
Setiap saat kaita berdo’a angkatlah kedua tangan kita karena mengangkat tangan dala berdo’a itu adalah adabnya berdo’a sebagaimana diterangkan dalam hadits berikut:
رَوى أبو داود في صحيحِه والتِّرمذيُّ وابن ماجه في السُّنن والحاكمُ في المستَدرك مِن حَدِيث سَلْمَانَ رَضِيَ اللهُ عنه أنه قالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلَّى اللهُ عَليهِ وسلَّم “إِنَّ رَبَّكُمْ حَيِيٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِي مِنْ عَبْدِهِ أَنْ يَرْفَعَ إِلَيْهِ يَدَيْهِ فَيَرُدَّهُمَا صِفْرًا
Artinya: Abu Daud telah meriwayatkan dalam Shahihnya Turmudzi, dan Ibnu Majah Dalam Sunannya, Al-Hakim dam al-Mutadrok, berseumber dari Hadits Sulaiman Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya ia berkata, Bersabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya Rabb kalian Maha Hidup lagi Maha Pemurah, Malu dari hamba-Nya yang mengangkat kedua tangannya kepada-Nya kemudian mengembalikannya dengan tangan hampa.” (Hadits Ibnu Majah Nomor 3855)
Inilah do’a yang amat mudah untuk diamalkan dan jangan sampai dilupakan,
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
“Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii”
Artinya: “Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.”
Semoga ulasan tentang Doa Nabi Musa Agar Dipermudahkan Urusan Dan Ucapan. Dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuna untuk kita semua. Terimakasih.