Kultum Ramadhan Tentang Dermawan dan melakukan kebaikan – Para pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala. Pada Materi Kultum Sebelum ini kami sudah menerangkan tentang: Kultum Ramadhan Tentang Fadhilah Puasa Ramadhan – dan pada halaman ini Duta Dakwah akan menerangka materi menganai; Kultum Ramadhan Tentang Dermawan dan melakukan kebaikan yang In Syaa Allah kami sampaikan secara ringkas.
Kultum Ramadhan Tentang Dermawan dan melakukan kebaikan
Ma'[asyirol muslimin yang dirahmati Allah. Ada banyak amal kebaikan yang bisa kita lakukan, termasuk sifat dermawan itu adalh bagia dari sifat yang terpuji. Apalagi kedermawanan yang ada pada bulan suci ramadhan. untuk lebih terangnya sebaiknya antum silahkan baca Kultum Duta Dakwah dibawah ini dengan baik. Namun dengan segela rendah ahti, kami moho jika antum menemukan kalimat yang tidak sesuai maka sesuakanlah.
Materi Kultum.
بسم الله الرّحمن الرّحيم السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ صَلَاةُ اللهِ وَ سَلَامُهُ عَلَى سَيِّدِالْمُرْسَلِيْنَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ ﷺ وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَرْسَلَهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ
Kaum Muslimin wal-Muslimat yang dirahmati Allah SWT, Segala Puji bagi Allah, shalawat dan salamNya semoga tetap tercurah ke haribaan nabi besar Muhammad s.a.w.
Hadirin Rahimakumullah melalui kesempatan ini Tema Materi Kultum Kita akan kami akan sampaikan Tentang “Dermawan dan Melakukan kebaikan”.
Dermawan dan Kebaikan
Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat Istimewa, Dosa diampuni dan amal shalih dilipat gandakan pahalanya. Aadapun ‘Amal Shalih diantaranya sifat Dermawan, terlebih di bulabn suci ini,sebagaimana hadits Rasulullah s.a.w.:
عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُوْنُ فِيْ رَمَضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلٌ، وَكَانَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلٌ فِيْ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ؛ فَلَرَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلٌ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيْحِ الْمُرْسَلَةِ، مُتَّفّقٌ عَلَيهِ
Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, katanya: “Rasulullah s.a.w. itu adalah sedermawan-dermawannya para manusia dan lebih-lebih lagi kedermawaannya itu di dalam bulan Ramadhan ketika ditemui oleh Jibril. Jibril itu menemui beliau s.a.w. pada setiap malam bulan Ramadhan lalu membacakan al-Quran padanya. Maka niscayalah Rasulullah s.a.w. itu, ketika ditemui oleh Jibril, adalah lebih dermawan dalam memberikan kebaikan daripada angin yang dilepaskan tiupannya.” (Muttafaq ‘alaih)
Jadi Rasulullah s.a.w. adalah orang yang paling murah hati, lebih-lebih ketika bertemu Jibril di bulan Ramadhan. Beliau bertemu Jibril pada setiap malam bulan Ramadhan untuk tadarus Al-Qur’an. Maka sifat murah hati Rasulullah melebihi hembusan angin. Adapun maksud dari kata sedermawan-dermawannya dalam hadits tersebut ini in syaa allah begini:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – أَجْوَدَ النَّاسِ
(Rasulullah s.a.w. adalah orang yang paling murah hati) Kalimat (جُوْدُ) artinya adalah memberi sesuatu kepada yang berhak menerimanya. Ia lebih umum daripada sedekah. Sifat ini adalah sifat Allah SWT yang Ia sukai jika manusia juga memilikinya.
إِنَّ اللهَ جَوَّادٌ يُحِبُّ الْجُوْدَ
Sesungguhnya Allah Maha Pemurah, Dia mencintai orang yang bermurah hati.(HR. Tirmidzi)
Sebaik-baik manusia yang dicintai oleh Allah adalah Rasulullah. Dan beliau manusia terbaik pemilik sifat ini. Maka banyak kita dapatkan riwayat yang menjelaskan sifat murah hati beliau.
Misalnya dalam riwayat Anas bin Malik:
أَنَا أَجْوَدُ وَلَدِ آدَمَ وَأَجْوَدُهُمْ بَعْدِيْ رَجَلٌ عَلَّمَ عِلْمًا فَنَشَرَ عِلْمَهُ وَرَجُلٌ جَادَ بِنَفْسِهِ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ
Saya adalah keturunan anak Adam yang paling bermurah hati dan orang yang paling bermurah hati setelahku adalah orang yang memiliki ilmu dan menyebarkan ilmunya serta orang yang menyerahkan dirinya untuk berjuang di jalan Allah.
Kebaikan di Sepuluh akhir Ramadhan
Dan pada sepuluh terakhir dari bulan suci Ramadhan sebaiknya kita maksimalkan ubudiyah kita. Dalam pada ini Rasulullah s.a.w. menerangkan sebagaimana sabdanya:
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ : كَانَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرَ أَحْيَا اللَّيْلَ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ، وَشَدَّ الْمِئْزَرَ، مُتَّفّقٌ عَلَيهِ
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, katanya: “Rasulullah s.a.w. apabila telah masuk sepuluh hari – yang terakhir dari Ramadhan -maka beliau s.a.w. menghidupkan malamnya – dengan memperbanyakkan amalan ibadatnya, juga membangunkan isterinya – agar ikut memperbanyak amalannya – serta mengeraskan ikat pinggang-nya – yakni sebagai kata kinayah bahawa beliau s.a.w. menjauhi untuk berkumpul dengan isterinya.” (Muttafaq ‘alaih)
Ma’asyirol Muslimin yang berbahagia. Demikian yang dapat kami sampaikan, terimakasih atas segala perhatian dan mohon ma’af atas segala kekeliruan.
بِاللهِ التَّوْفِيْقُ وَالْهِدَايَةُ وَالْعَفْوُ مِنْكُمْ وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ
Demikian ulasan : Kultum Ramadhan Tentang Dermawan dan melakukan kebaikan Semoga dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Kultum ini masih bersambung ke Kultum berikutnnya masih tentang Keistimewaan Puasa.Terimakasih.