Tata Cara Mandi Wajib, Niat, Doa, & Landasan Hukumnya – Mandi wajib merupakan sesuatu yang sering terdengar oleh kita. Dutadakwah akan menerangkannya. Mandi wajib adalah sesuatu yang wajib dilakukan ketika kita telah melakukan sesuatu yang mengharuskan kita melakukan mandi wajib agar kembali suci. Tata cara, do’a, niat sering kali terlupakan oleh kaum muslimin. Apalagi jika seseorang memiliki aktivitas yang padat sehingga tidak sempat dan masih belum mengetahui bagaimana melakukan tata cara, niat, doa mandi wajib.
Untuk itu, disini akan dijelaskan secara jelas agar mudah dipahami marilah kita simak penjelasan berikut ini:
Tata Cara Mandi Wajib, Niat, Doa, & Landasan Hukumnya
Sebelum menjelaskan mengenai tata caranya, niat, dan do’a, serta landasan hukumnya, kita akan membahas mengenai apasih mandi wajib itu?
Pengertian Mandi Wajib
Mandi dalam bahasa arab berarti “ghusl” yang berarti mengalirkan. Mandi wajib dalam istilah lain adalah mandi wajib yakni mandi yang harus dilakukan ketika mandi junub.
Secara istilah mandi wajib merupakan meratakan air keseluruh tubuh yang diawali dengan niat membersihkan diri dari hadats besar.
Tata Cara Mandi Wajib
Rukun mandi wajib ada dua yaitu: niat dan membasuh seluruh anggota tubuh. Sebagaimana dalam surat Al-Maidah ayat 6. Orang yang telah berniat mandi wajib dan kemudian membasuh seluruh tubuhnya dengan air, maka mandinya sudah sah. Adapun tata cara mandi wajib adalah sebagai berikut:
1. Niat
Pada saat mandi wajib, hal pertama yang harus dilakukan adalah niat mandi wajib. Hal inilah yang membedakan antara mandi wajib dengan mandi biasa.
2. Membersihkan Kedua Telapak Tangan
Basuhlah tangan kiri dan kemudian bersihkan dengan tangan kanan. Begitu sebaliknya basuhlah tangan kanan dan bersihkan tangan kiri. Lakukan hal tersebut sampai tiga kali.
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ فَبَدَأَ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلَاثًا
Artinya: “Dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya tiga kali…” (HR. Muslim)
3. Mencuci Kemaluan
Membersihkan organ tubuh dengan menggunakan tangan kiri, kemaluan, dubur, dan lainnya.
4. Mencuci Tangan Kembali
Setelah membersihkan dan mencuci kemaluan dan sebagainya, kemudian mencuci tangan bekas membersihkan kotoran pada kemaluan.
5. Berwudhu
Ambillah air wudhu sebagaimana ketika akan melaksanakan shalat.
6. Membasuh Rambut dan Menyela Pangkal Kepala
Masukkan telapak tangan ke air, atau ambilah air dengan ketelapak tangan, kemudian gosokkan ke kulit kepala, dan siramlah kepala tiga kali.
7. Menyiran dan Membersihkan Anggota Seluruh Tubuh
Pastikan seluruh anggota tubuh tersiram air dan dibersihkan, termasuk lipatan-lipatan atau bagian yang tersembunyi seperti ketiak dan sela jari kaki.
Adapun dalil haditsnya adalah sebagai berikut:
Hadits Pertama
عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي الْمَاءِ فَيُخَلِّلُ بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ
Artinya: “Dari ‘Aisyah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mandi karena junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudlu sebagaimana wudlu untuk shalat, lalu memasukkan jari-jarinya ke dalam air dan menggosokkannya ke kulit kepala. Setelah itu beliau menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya.” (HR. Al Bukhari)
Hadits Kedua
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ يَبْدَأُ فَيَغْسِلُ يَدَيْهِ ثُمَّ يُفْرِغُ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ فَيَغْسِلُ فَرْجَهُ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ وُضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يَأْخُذُ الْمَاءَ فَيُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي أُصُولِ الشَّعْرِ حَتَّى إِذَا رَأَى أَنْ قَدْ اسْتَبْرَأَ حَفَنَ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ حَفَنَاتٍ ثُمَّ أَفَاضَ عَلَى سَائِرِ جَسَدِهِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ
Artinya: “Dari Aisyah dia berkata, “Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudhu dengan wudhu untuk shalat. Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata. Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki.” (HR. Muslim)
Niat dan Do’a Mandi Besar
Mandi wajib harus diniatkan agar diterima sebagai amalan ibadah oleh allah SWT dan juga supaya Allah SWT menerima segala amalan yang dilakukan setelah mandi wajib. Berikut adalah do’a dan niat mandi wajib:
1. Niat dan Do’a Mandi Wajib Secara Umum
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
cara membacanya: “Nawaitul Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta’aala.”
Artinya: “Aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadast besar fardhu karena Allah ta’aala.”
2. Niat Mandi Wajib Setelah Nifas
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ النِّفَاسِ ِللهِ تَعَالَى
cara membacanya: “Nawaitu Ghusla Liraf’il Hadatsil Akbar Minal Nifasi Fardhlon Lillahi Ta’ala“
Artinya: “Aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadast besar dari nifas fardu karena Allah ta’ala.”
3. Niat dan Do’a Mandi Wajib Setelah Haid
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى
cara membacanya: “Nawaitul Ghusla Lifrafil Hadatsil Haid Lillahi Ta’ala.“
Artinya: “saya niat mandi wajib untuk menghilangkan hadast haid karena Allah Ta’ala.”
4. Doa Niat Mandi Wajib Setelah Berhubungan Badan
“Nawaitu Ghusla Liraf’il Hadatsil Akbari ‘An Jamiil Badanii Likhuruji Maniyyi Minal Inaabati Fardhan Lillahi Ta’aal.”
Artinya: “Aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadast besar dari seluruh tubuhku karena mani dari jinabat fardhu karena Allah ta’ala.”
Landasan Hukum Mandi Wajib
Adapun dalil yang berisi tentang perintah mandi wajib adalah Surat Al-Maidah ayat 6
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَٰكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”
Surat An-Nisa ayat 43
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَقْرَبُواْ الصَّلاَةَ وَأَنتُمْ سُكَارَى حَتَّىَ تَعْلَمُواْ مَا تَقُولُونَ وَلاَ جُنُباً إِلاَّ عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّىَ تَغْتَسِلُواْ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi.”
Demikianlah penjelasan mengenai Tata Cara Mandi Wajib, Niat, Doa, & Landasan Hukumnya. Semoga dapat bermanfaat. Terimakasih 🙂