Adab Berdo’a Dalam Islam Yang Benar (Bahasan Lengkap) – Dalam Islam kita mengenal istilah berdo’a, bahkan tahukah kalian bagaimana kekuatan dari sebuah do’a yang luar biasa. Doa merupakan suatu pengharapan dan permintaan seorang hamba kepada Allah SWT dengan merasa bahwa kita ini hanyalah seorang hamba yang sangat lemah tiada daya dan juga kekuatan. Bahkan do’a merupakan kekuatan bagi seorang Mukmin. Do’a dapat dilakukan dimana saja, dan kapan saja. Sehingga sangat mudah untuk melakukan ibadah yang paling ringan bagi setiap hamba, yakni berdo’a.
Segala sesuatu yang diawali dengan do’a maka akan Allah jaga dan akan mendapatkan jaminan dari Allah SWT. InsyaAllah. Oleh karena itu dengan mengikuti tata cara berdo’a yang sesuai syariat, maka akan dekat dengan Allah SWT dan selalu berharap do’a nya akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Sebagaimana Allamah As-Sa’di berkata : “Hal yang patut diperhatikan oleh seseorang dalam berdoa agar diberi apa yang diinginkan dan dihindarkan dari keburukan ialah tujuan dan motivasinya adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu-wa-Ta’ala dan beribadah kepada-Nya.”
Pada kesempatan kali ini Dutadakwah akan memberikan penjelasan mengenai tata cara berdo’a dalam Islam yang benar. Untuk itu langsung saja kita simak penjelasannya sebagai berikut:
Adab Berdo’a Dalam Islam Yang Benar (Bahasan Lengkap)
Adapun tata cara berdo’a dalam Islam yang benar agar dapat dikabulkan oleh Allah SWT. dan mustajab diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui Adab dalam Berdo’a
Dalam Islam sendiri tata cara berdo’a tidak dapat terpisahkan satu sama lainnya, sehingga dengan mengetahui adab-adab dalam berdo’a akan membuat seseorang yang berdo’a menjadi lebih khusyu’ dan terarah tentunya. Adapun adab dalam berdo’a diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Terlebih Dahulu Memuji Allah SWT
Hendaknya ketika akan berdo’a diawali dengan membaca sholawat kepada Rasulullah Saw kemudian dapat diakhiri dengan membaca kalimat pujian terhadap Allah SWT, seperti dibawah ini:
يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ يَاذَالجَلَالِ وَالْاِكْرَامِ
Yaa Hayyu Yaa Qoyyum Yaa Dzal-Jalaali wal-ikroom”
Artinya : “Wahai zat yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri, wahai Zat Pemilik keagungan dan kebesaran…,”
b. Mengakui Dosa-Dosa
Sebagaimana doa nabi yunus yakni
لَاإِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَا نَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minazh-zhalimiin”
Artinya : “Tidak ada Tuhan kecuali Engkau, Maha Suci Engkau. Sesungguhnya saya tergolong orang yang zhalim.” (Surat Al-Anbiya : 78)
c. Khusyu’, Tunduk dengan Penuh Rasa Takut
Allah SWT berfirman sebagai berikut:
إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُوْنَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَاخَاشِعِينَ
Artinya : “Sungguh, mereka selalu bersegera dalam mengerjakan kebaikan dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka orang-orang yang khusyu kepada Kami.” (Surat Al-Anbiyaa : 90)
d. Mengulang-Ulang dalam Berdo’a
Dengan mengulang-ulang dalam berdo’a berarti memiliki kesungguhan yang luar biasa untuk memohon kepada Allah SWT Dzat Yang Maha Kuasa. Sebagaimana Imam Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw ketika berdo’a mengucapkan 3 kali.
e. Berdoa’a Baik dalam Keadaan Lapang atau Senang dan Sempit
Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda:
مَنْ سَرَّهُ اَنْ يَسْتَجِيبَ اللهُ لَهُ عِنْدَ الشَّدِيدِ فَلِيُكْثِرْ مِنَ الدُّعَاءِفِي الرَّخَاءِ
Artinya : “Barangsiapa yang doanya ingin dikabulkan oleh Allah saat kesulitan, hendaklah memperbanyak doa ketika lapang dan senang”. (HR. Tirmidzi)
f. Menghadap Kiblat
Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda dalam riwayat Abu Daud: “Sesungguhnya Tuhanmu Maha Hidup lagi Maha Pemurah. Ia malu jika seseorang hamba menengadahkan tangannya tetapi ia tidak dikabulkan.”
2. Menengadahkan Kedua Tangan
Rasulullah Saw bersabda dalam sebuah haditsnya bahwa tata cara atau adab berdo’a kepada Allah adalah sebagai berikut:
الْمَسْأَلَةُ اَنْ تُرْفَعَ يَدَيْكَ حَذْوَ مَنْكِبَيْكَ أَوْ نَحْوَهَمَا وَالْاِسْتِغْفَارُ أَنْ تُشِيْرَ بِأَصْبُوْعٍ وَاحِدَةٍ وَالْاِبْتِهَالُ اَنْ تَمُدَّ يَدَيْكَ جَمِيْعًا
Artinya: “Meminta itu, engkau mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu seperti itu, istighfar ialah dengan berisyarat dengan satu jari, sedangkan ibtihal (mengadu) yaitu dengan menjulurkan (membuka) semua tanganmu.” (HR. Abu Dawud)
Hadits diatas dapat disimpulkan bahwa saat kita berdo’a dan meminta kepada Allah SWT angkatlah kedua tangan setara dengan bahu. Kemudian istighfar menunjuk dengan jari, cara ini khusus ketika zikir dan tasyahud dalam sholat dan mengucap tahlil ل اَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ (La Ilaha Illallah) diluar sholat. Dan ketika sedang mengadu atau meminta (ibtihal) julurkanlah kedua tangan.
3. Menatap Keatas Langit Ketika Berdo’a
Tahukah kalian bahwasanya langit bukanlah kiblat untuk kita berdo’a. Kiblat ibadah bagi Umat Islam sesungguhnya adalah Ka’bah. Sebagaimana Syaikh Bakr Abu Zaid berkata : “Menatap langit saat berdoa ada dua bagian”. Adapun menurut Ijma’ Para Ulama menatap langit ketika sholat adalah hal yang dilarang. Kemudian Rasulullah Saw bersabda:
لَيَتَّبِعَنَّ أَقْوَامٌ عَنْ رَفْعِ أَبْصَارِهِمْ اِلَى السَّمَاءِ فِى الصَّلَاةِ أَولَا تَرْجِعُ إِلَيْهِمْ أَبْصَارَهُمْ
Artinya: “Suatu kaum berhenti menatap langit saat sholat, atau (jika tidak), mata mereka tidak dikembalikan seperti semula.”(HR. Muslim).
Namun berdo’a diluar sholat dengan menatap ke langit mayoritas para ulama memperbolehkannya. Hal ini didasarkan pada hadits Rasulullah Saw yang berdo’a menghadap ke langit sambil mengucap Ar-Rafiq al-A’la (Allah yang Maha Luhur), saat sedang sakit dan berakhir pada wafatnya Beliau.
4. Mengetahui Syarat Terijabahnya Do’a
Adapun syarat-syarat terijabahnya do’a – do’a oleh Allah SWT adalah sebagai berikut:
a. Mematuhi Segala Perintah Allah & Menjauhi Segala Larangannya
وَإِذَاسَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا وَاليُؤْمِنُوابِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepada-Mu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran.” (Surat Al-Baqarah: 186)
b. Fokus Berdoa pada Hati
Maksudnya adalah ketika berdo’a kepada Allah dan meminta atau memohonkan suatu ampunan, dianjurkan untuk terfokus atau berkonsentrasi pada hatinya, yakin pada hatinya bahwa Allah SWT akan mengabulkan do’a-do’a nya.
c. Tidak Bergesa-Gesa dalam Berdo’a
Hendaknya dalam berdo’a kita tidak tergesa-gesa atau terburu-buru dalam mengucapkan permintaan dan permohonan kita kepada Allah SWT. Lakukanlah dengan khusyu’.
d. Makan, Minum dan Berpakaian yang Halal
Syarat dikabulnya doa selanjutnya adalah apa yang kita makan, minum haruslah halal, baik itu cara mendapatkannya, mengolahnya, dan dari sisi dzatnya juga. Begitu juga dengan berpakaian, pakailah pakaian yang halal dalam segi apapun. Sehingga jiwa kita bersih dan mudah untuk berdo’a dengan tenang kepada Allah SWT.
e. Berdo’a Untuk Kebaikan
Hendaknya berdo’a untuk kebaikan-kebaikan, maka atas izin Allah akan lebih mudah untuk mengabulkannya.
f. Berhusnudzon Kepada Allah SWT.
Jika doa yang kita panjatkan berulang-ulang tidak juga dikabulkan maka berhusnudzonlah kepada Allah dan jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah SWT. Sesungguhnya Allah Maha Baik, Allah Maha Mengetahui sedangkan kita tidak. Pastilah Allah tau kapan waktu yang tepat untuk mengabulkan doa-doa kita.
Nah itulah tadi penjelasan mengenai; Adab Berdo’a Dalam Islam Yang Benar (Bahasan Lengkap). Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan. Terimakasih 🙂