Sifat Wajib Allah Beserta Arti dan Penjelasannya – Sebagai umat Islam yang beriman, tentu kita wajib mempelajari dan dan hafal tentang ilmu ketauhidan. Serta harus mengetahui sifat-sifat Allah SWT. Pada halaman ini Dutadakwah akan menuliskannya untuk antum semua yang mau.
Sifat Wajib Allah Beserta Arti dan Penjelasannya
Menurut para ulama, sifat wajib Allah SWT sangatlah banyak sekali, karena Allah SWT Maha sempurna. Namun berdasarkan dalil-dalil (baik dalil naqli atau ‘aqli), sifat yang diketahui secara umum berjumlah 20 sifat.
Untuk mengetahui lebih detailnya mengenai sifat-sifat Allah SWT, maka baca saja sampai selesai penjelasannya di bawah ini;
1. Wujud (Ada)
Sifat Allah SWT yang pertama adalah ada. Allah SWT itu zat yang pasti ada, Dia berdiri sendiri, tidak diciptakan oleh siapapun. Dan tidak ada Tuhan selain Allah SWT.
Sebagaimana dalam Q.S As-Sajdah: 4
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ مَا لَكُم مِّن دُونِهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا شَفِيعٍ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ
Artinya: “Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Tidak ada bagi kamu selain daripada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa’at 1190. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (QS. As-Sajdah: 4).
إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي
Artinya: “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (QS. Thaha: 14)
2. Qidam (Terdahulu)
Qidam berarti terdahulu. Dialah sang Pencipta yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Sebagai pencipta, tentunya Allah SWT telah ada lebih dahulu dari apapun yang diciptakannya. Tidak ada pendahulu atau permulaan bagi Allah Ta’ala.
Sebagaimana dalam QS. Al-Hadid ayat 3
هُوَ ٱلْأَوَّلُ وَٱلْءَاخِرُ وَٱلظَّٰهِرُ وَٱلْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ
Artinya: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Hadid: 3)
3. Baqa’ (Kekal)
Allah SWT itu Maha kekal. Tidak akan pernah punah, binasa ataupun mati. Tiada akhir bagi Allah SWT. Dia akan tetap ada selamanya. Sebagaimana dalam Q.S Ar-rahman 26-27
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ
Artinya: “Semua yang ada di bumi itu akan binasa.” (QS. Ar-rahman ayat 26)
وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Artinya: “Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar-Rahman ayat 27)
4. Mukholafatul Lilhawaditsi (Berbeda dengan makhluk ciptaanNya)
Allah SWT sudah pasti berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya, Dialah zat yang Maha Sempurna dan Maha Besar. Tidak ada sesuatupun yang dapat menandingi-Nya atau menyerupai keagungan-Nya. Sebagaimana Q.S Al-Ikhlas ayat 4
وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ
Artinya: “Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” (QS. Al-Ikhlas: 4)
5. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri sendiri)
Allah SWT itu berdiri sendiri. Allah tidak bergantung kepada apapun, dan tidak membutuhkan bantuan siapapun.
وَمَنْ جَاهَدَ فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam semesta.” (QS. Al-Ankabut: 6)
وَقُلِ الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِي لَمْ يَتَّخِذْ وَلَداً وَلَم يَكُن لَّهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُن لَّهُ وَلِيٌّ مِّنَ الذُّلَّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيراً
“Dan katakanlah segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.” (QS. Al-Isra: 111)
6. Wahdaniyah (Esa/Tunggal)
Allah itu Maha Esa atau Maha Tunggal. Artinya tidak ada sekutu bagi-Nya. Dialah satu-satunya Tuhan pencipta alam semesta. Bukti keesaan Allah SWT terletak dalam kalimat syahadat “Laa ilaha Illallah” yang artinya “Tiada Tuhan selain Allah”.
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
“Katakanlah Dialah Allah, Yang Maha Esa.” (QS. Al-Ikhlas: 1)
7. Qudrat (Berkuasa)
Allah Ta’ala Maha kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan-Nya.
إِنَّ اللَّه عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Sesungguhnya Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah: 20)
8. Iradat (Berkehendak)
Iradat adalah sifat Allah SWT yang artinya berkehendak. Allah itu Maha menentukan segala sesuatu. Apabila Allah SWT berkehendak maka jadilah hal itu, dan tidak seorang pun yang mampu mencegah-Nya.
خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ إِلاَّ مَا شَاء رَبُّكَ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ
“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS. Hud: 107)
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئاً أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia.”(QS. Yasiin: 82)
9. ‘Ilmun (Mengetahui)
Maksudnya Allah Maha mengetahui atas segala sesuatu. Baik yang tampak maupun yang disembunyikan.
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ نُ
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaf: 16)
10. Hayat (Hidup)
Allah SWT Maha Hidup. Tidak akan pernah mati, binasa, maupun punah. Dia kekal selama-lamanya.
اللّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاء وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al-Baqarah: 255)
11. Sama’ (Mendengar)
Allah Maha mendengar, baik yang diucapkan ataupun yang disembunyikan dalam hati. Allah Mengetahui. Pendengaran Allah Ta’ala meliputi segala sesuatu. Sebagaimana firmanNya dalam Al-Quran:
فَاطِرُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ جَعَلَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجاً وَمِنَ الْأَنْعَامِ أَزْوَاجاً يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ
“(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”(Asy-syuro: 11)
وَاللّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
“Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Maidah: 76)
12. Bashar (Melihat)
Allah Maha melihat segala sesuatu. Pengelihatan Allah itu tidak terbatas, Dia mengetahui apa yang terjadi di dunia ini. Walaupun hanya sehelai daun yang jatuh.
إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Dan Allah Maha Melihat atas apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hujarat: 18)
13. Kalam (Berfirman)
Allah itu berfirman. Dia bisa berbicara atau berkata-kata secara sempurna tanpa bantuan dari apapun. Terbukti dari adanya firmanNya dalam kitab-kitab yang diturunkan lewat para nabi. Salah satu Nabi yang pernah berbicara langsung dengan Allah Ta’ala adalah Nabi Musa ‘alaihissalam. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran:
وَلَمَّا جَاء مُوسَى لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ
“Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya.” (QS. Al-A’raf: 143)
14. Qadiran (Berkuasa)
Allah itu Maha kuasa atas segala sesuatu. Sebagaimana dijelaskan Al-Qur’an:
يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَارَهُمْ كُلَّمَا أَضَاء لَهُم مَّشَوْاْ فِيهِ وَإِذَا أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُواْ وَلَوْ شَاء اللّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ إِنَّ اللَّه عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali sinaran itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah: 20)
15. Muridan (Berkehendak)
Allah Maha berkehendak atas segala sesuatu. Bila Allah sudah menakdirkan suatu perkara maka tidak ada yang bisa menolak kehendak-Nya. Dalam Al-Qur’an dijelaskan :
خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ إِلاَّ مَا شَاء رَبُّكَ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ
“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS.Hud: 107)
16. ‘Aliman (Mengetahui)
Allah Maha mengetahui segala sesuatu, baik yang ditampakkan maupun yang disembunyikan. Tidak ada yang bisa menandingi pengetahuan Allah yang Maha Esa.
17. Hayyan (Hidup)
Allah itu Maha hidup. Tidak mungkin bagi Allah Ta’ala untuk binasa. Dia selalu mengawasi hamba-hamba-Nya tidak pernah lengah tidur ataupun tidur.
وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِ وَكَفَى بِهِ بِذُنُوبِ عِبَادِهِ خَبِيراً
“Dan bertawakkallah kepada Allah Yang Hidup, yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya.” (QS. Al-Furqon: 58)
18. Sami’an (Mendengar)
Allah Maha Pendengar. Tidak ada yang terlewatkan bagi Allah SWT. Dan tidak ada pula yang melampaui pendengaran-Nya.
19. Bashiran (Melihat)
Allah Maha Melihat. Pengelihatan Allah meliputi segala hal, baik yang diterlihat ataupun yang disembunyikan.
20. Mutakalliman (Berfirman atau Berkata-kata)
Mutakallimin berarti Allah berfirman, sama halnya dengan kalam. Firman Allah SWT terwujud dalam kitab-kitab suci yang diturunkan-Nya lewat para nabi. Firman Allah SWT begitu sempurna dan tidak ada yang menandingi.
Setelah mengetahui, memahami, mengimani, mengi’tiqadkan dan meyaqini 20 sifat wajib bagi Allah, maka masih wajib mengetahui Lawan Kata Sifat Wajib yaitu Sifat Mustahil dan tidak kalah pentingnya juga Sifat Jaiznya Allah, dan untuk melanjutkan uaraian yang sudah antum baca ini maka antum penting sekali untuk klik link ini ⇒ : Sifat Mustahil Allah, Sifat Jaiz Allah dan Penjelasannya
Demikianlah penjelasan mengenai Sifat Wajib Allah Beserta Arti dan Penjelasannya. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan antum. Terimakasih 🙂